RADAR JAKARTA|Bandung — Dunia maya kembali dihebohkan oleh kabar tak sedap: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerima ancaman pembunuhan saat melakukan siaran langsung melalui akun YouTube pribadinya. Ancaman tersebut diduga dilayangkan oleh sebuah akun yang berulang kali meninggalkan komentar bernada mengerikan di kolom live chat.
Meski hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) tak tinggal diam. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring intensif atas kasus ini.
“Kami sudah memantau. Jika Pak Dedi melaporkan secara resmi, kami siap menyelidiki dan menyidik pelakunya,” ujar Hendra, Rabu (23/4/2025).
Komentar bernada ancaman itu muncul saat Dedi tengah menyapa warganet lewat siaran langsung, Senin (21/4). Sosok yang baru menjabat sebagai Gubernur Jabar ini sontak menuai simpati publik dan memicu kekhawatiran akan keamanan pejabat negara di ruang digital.
Polda Jabar telah mengaktifkan tim siber untuk mengawasi perkembangan kasus. Hendra menyatakan, walau belum ada laporan resmi, pihaknya sudah siap turun tangan.
“Kami siap bantu jika beliau butuh pendampingan atau pengamanan digital,” katanya.
Di sisi lain, Hendra mengimbau warganet untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ia menegaskan bahwa komentar yang mengandung ancaman atau ujaran kebencian bisa berbuntut pada sanksi hukum serius.
“Ruang digital adalah ruang publik. Jangan sampai jari-jari kita menuntun ke jeruji besi,” tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya etika digital dan peran hukum dalam menjaga ruang publik maya tetap aman. Kini, publik menantikan apakah Dedi Mulyadi akan mengambil langkah hukum terhadap ancaman tersebut.| Hans*
