Dunia di Ujung Tanduk: Pakistan Resmi Luncurkan Operasi Militer Balasan Terhadap India

banner 468x60

RADAR JAKARTA|New Delhi – Asia Selatan bergolak! Pada Sabtu dini hari, Pakistan secara resmi meluncurkan operasi militer besar-besaran sebagai balasan terhadap serangan udara India, memicu eskalasi konflik paling serius dalam hampir tiga dekade terakhir antara dua negara bersenjata nuklir itu.

Operasi balasan yang diberi nama “Bunyanun Marsoos” sebuah istilah dari Al-Qur’an yang berarti “struktur yang kokoh dan bersatu” menandai titik balik dramatis dalam ketegangan lama antara Islamabad dan New Delhi.

Serangan Balasan Mengguncang Target Strategis di India

Militer Pakistan mengklaim telah menghancurkan lokasi penyimpanan rudal BrahMos di wilayah Beas, India utara sebuah pukulan telak terhadap persenjataan strategis India. Tak hanya itu, Lapangan Udara Pathankot di Punjab dan Pangkalan Angkatan Udara Udhampur di Kashmir juga dilaporkan terkena serangan langsung.

“Beberapa lokasi penting di India menjadi target kami dalam serangan balasan ini,” tegas juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam siaran langsung yang disiarkan secara nasional pada Sabtu malam.

Balas Serangan India di Tiga Pangkalan Udara Pakistan

Langkah ini diambil setelah India lebih dulu meluncurkan rudal udara-ke-permukaan ke tiga pangkalan udara Pakistan: Nur Khan di Rawalpindi, Mureed di Chakwal, dan Rafiqui di Shorkot. Meski sebagian besar rudal berhasil dicegat sistem pertahanan udara, ledakan tetap mengguncang dua kota utama Pakistan Islamabad dan Rawalpindi pada pukul 2:30 pagi waktu setempat.

Pangkalan Nur Khan, yang biasa digunakan oleh pemimpin Pakistan dan pejabat tinggi asing, nyaris menjadi korban serangan langsung. Hanya beberapa jam sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir baru saja mendarat di pangkalan tersebut.

Konflik Meletus Akibat Tragedi Berdarah di Kashmir

Titik awal dari konflik ini adalah pembantaian kejam di wilayah Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, di mana 26 pria — termasuk 25 wisatawan dan seorang penunggang kuda lokal — tewas di tangan kelompok bersenjata yang memisahkan mereka dari para wanita. India menyalahkan kelompok Front Perlawanan (TRF) yang disebutnya beroperasi atas dukungan Pakistan.

Meski mengecam keras serangan tersebut, Pakistan membantah semua tuduhan, dan justru mendesak dilakukannya penyelidikan internasional yang “transparan, kredibel, dan tidak memihak.”

Narendra Modi: “Kami Akan Kejar Sampai ke Ujung Dunia”

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menanggapi pembantaian dengan pernyataan keras: “Kami akan mengejar para penyerang hingga ke ujung dunia.” India sebelumnya juga telah melakukan serangan lintas batas pada 2016 dan 2019 setelah insiden terhadap pasukannya.

Kini, tentara India masih menyisir hutan-hutan Kashmir untuk mencari pelaku, sementara bentrokan perbatasan terus berlanjut setiap hari sejak Rabu lalu.

Warga Sipil dan Dunia Internasional Cemas

Ledakan-ledakan terbaru tak hanya terdengar di wilayah perbatasan, tetapi juga mencapai kota-kota besar seperti Srinagar, Jammu, dan Udhampur. “Suara ledakan yang kami dengar hari ini bukan seperti biasanya… Sepertinya perang sedang dimulai,” kata mantan pejabat polisi Jammu, Sheesh Paul Vaid.

Wilayah udara Pakistan kini resmi ditutup. Ketegangan meningkat tajam, dan dunia internasional mulai menyerukan de-eskalasi demi mencegah konflik besar yang bisa berujung pada bencana global. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60