RADAR JAKARTA|Kendari – Indonesia diguncang kabar memilukan sekaligus memancing kemarahan netizen: tiga balita tewas mengenaskan dalam kobaran api saat ditinggal ibu kandung mereka pergi bersama pacarnya. Satu balita lainnya kini berjuang antara hidup dan mati.
Tragedi yang terjadi di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Puuwatu ini sontak viral di media sosial dan menimbulkan gelombang empati sekaligus amarah publik.
Sang ibu, Siska Amelia (23), yang diketahui merupakan seorang selebgram lokal, pergi bersama kekasihnya berinisial AD untuk membeli makanan. Namun saat keduanya kembali, rumah mereka sudah dilalap api. Plafon terbakar, asap tebal mengepul, dan empat anaknya terjebak di dalam.
“ZK (1) dan NJ (2) tewas di tempat. NW (2) sempat dilarikan ke RS tapi tak tertolong. SN (4), anak tertua, masih kritis,” ujar Kanit Reskrim Polsek Mandonga Ipda Andry Irwanto.
Warga sekitar menduga api berasal dari korsleting listrik, karena meteran rumah korban sering bermasalah. Namun, polisi belum merilis penyebab pasti dan kasus ini masih diselidiki intensif oleh Polresta Kendari.
Yang membuat publik makin geram adalah fakta bahwa Siska dan pacarnya sempat membeli bensin sebelum kembali ke rumah. Hal ini memperkeruh opini netizen yang menganggap sang ibu lalai, bahkan ada yang menduga kesengajaan.
Video detik-detik pemakaman tiga balita itu tersebar luas di media sosial. Siska tampak histeris, terduduk lemas saat menyerahkan jenazah anaknya. Namun, reaksi publik justru terbagi. Banyak yang tak kuasa menahan tangis melihat penderitaan sang ibu, tapi tak sedikit pula yang melayangkan kecaman keras.
“Tega banget ninggalin empat balita sendiri cuma buat cari makan? Atau kencan?” tulis akun @ada.warlock58.
“Anakmu belum makan tapi kamu bisa keliling jam-jaman?” cuit @mada.
“Sekarang tinggal satu, bebas deh pacaran,” sindir @putrinoviaanjani dengan pedas.
Kasus ini pun menjadi perhatian Kapolresta Kendari. AKP Nirwan Fakaubun menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih dalam.
“Kami dalami semua kemungkinan, apakah ini murni kelalaian atau ada unsur lain. Kita tidak ingin berspekulasi sebelum semua bukti kuat,” tegasnya.
Kini, Indonesia berduka. Tiga malaikat kecil telah pergi, menyisakan luka yang tak akan hilang. Publik bertanya-tanya apakah ini sekadar musibah, atau ada cerita kelam di baliknya?.(*)