RADAR JAKARTA| Tangerang – Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang menjadi saksi momen bersejarah ketika tiga narapidana kasus terorisme secara resmi mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara ini menandai langkah signifikan dalam upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam prosesi yang berlangsung khidmat, ketiga narapidana dengan lantang membacakan ikrar kesetiaan mereka kepada NKRI, sekaligus menyatakan komitmen untuk berlepas diri dari organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Mereka juga menegaskan kesiapan untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Pembacaan ikrar ini dilakukan secara sukarela, tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak mana pun.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Beni Hidayat, menegaskan bahwa ikrar yang diucapkan bukan sekadar formalitas, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. “Ikrar ini bukan hanya seremonial, melainkan harus menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Beni Hidayat. Ia berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi narapidana kasus terorisme lainnya untuk kembali setia kepada NKRI.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dari instansi terkait, termasuk perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus 88 Anti Teror, Polres Metro Tangerang Kota, Komando Distrik Militer 0506/Tangerang, Pengadilan Negeri Kota Tangerang, Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program deradikalisasi di lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan ini berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar. Diharapkan, ikrar yang telah diucapkan oleh ketiga narapidana ini dapat menjadi momentum bagi narapidana terorisme lainnya untuk mengikuti langkah serupa. Ini merupakan bagian penting dari proses pembinaan dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai di Indonesia.| Eva*
