RADAR JAKARTA | Sukabumi – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, meresmikan sarana pengairan pertanian di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/4).
Peresmian ini menjadi bagian dari program kolaboratif antara TNI AD dan Kementerian Pertanian, yang juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum serta dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Program ini dilakukan secara serentak di 10 wilayah di Indonesia, mencakup lebih dari 4.500 hektar lahan sawah.
Khusus untuk wilayah Sukabumi, sistem pengairan yang meliputi pompa hidram, pipanisasi, dan irigasi pompa berhasil mengaliri lebih dari 2.377 hektar sawah, yang diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas petani lokal.
“Kita punya rencana besar: 11.000 titik pengairan yang bisa menjangkau 500.000 hektar sawah. Ini semua untuk masyarakat, dan semua ide berasal dari mereka juga,” ujar Kasad Jenderal Maruli.
Sarana ini tidak hanya membangun infrastruktur irigasi, tetapi juga mencakup pembangunan embung dan jalur distribusi air, sebagai bagian dari sistem pertanian berkelanjutan.
Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa fungsi teritorial TNI sangat strategis dalam mendukung pertanian, terutama melalui pendampingan, fasilitasi, dan peningkatan kesejahteraan petani. “Kolaborasi ini bentuk nyata bahwa pertahanan negara juga hadir lewat ketahanan pangan,” ungkapnya.
Usai peresmian, Kasad dan Wamentan turut memberikan bantuan sosial kepada masyarakat setempat, serta berdiskusi secara daring dengan wilayah lain yang turut meresmikan sarana serupa.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke lahan agroforestry di Desa Gunung Hejo, Kabupaten Purwakarta, hasil kerja sama antara TNI dan PT Pupuk Indonesia, sebagai bagian dari pengembangan ekosistem pertanian terpadu.
Melalui program ini, pemerintah berharap kesejahteraan petani meningkat dan Indonesia semakin mandiri dalam produksi pangan.