Pernikahan Arwah (The Butterfly House) Rilis Trailer dan Poster Resmi

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Entelekey Media Indonesia dan Relate Films resmi merilis official trailer dan poster film horor terbaru mereka, Pernikahan Arwah (The Butterfly House), Rabu (5/2/2025).

Disutradari oleh Paul Agusta, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) membawa sentuhan baru dalam genre horor dengan nuansa budaya Tionghoa yang kuat.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Produser sekaligus Founder Relate Films, Perlita Desiani mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil akhir dari trailer dan poster film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) ini.

“Kami sangat senang dengan hasil akhir poster dan trailernya. Kami tidak hanya ingin membuat film horor yang menakutkan, tetapi juga menghadirkan sebuah cerita yang berakar pada budaya dan kepercayaan. Film ini mengeksplorasi bagaimana tradisi Tionghoa bisa menjadi sesuatu yang indah sekaligus menyeramkan,” ungkap Perlita dalam konferensi pers di Metropole XXI Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Direktur Utama Entelekey Media Indonesia, Patricia Gunadi menambahkan bahwa Pernikahan Arwah (The Butterfly House) membawa pendekatan yang belum banyak dieksplorasi di perfilman horor Indonesia.

“Film ini berbeda dari film horor kebanyakan. Kami menyebutnya sebagai ‘elegant horror’, di mana rasa takut muncul dari atmosfer yang kuat, bukan hanya jumpscare semata,” jelas Patricia.

Tidak hanya di Indonesia, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) juga berhasil menarik perhatian pasar internasional. Film ini akan ditayangkan di tujuh negara Asia, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar.

“Kami merasakan antusiasme yang luar biasa dari berbagai negara. Film horor bertema Tionghoa yang dibuat di Indonesia masih sangat jarang, dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton luar negeri,” tambah Patricia.

Trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) menampilkan momen-momen menegangkan dengan visual yang menggambarkan suasana rumah keluarga Salim yang penuh misteri. Potongan adegan bersama dengan musik, serta elemen-elemen budaya Tionghoa yang kuat, memberikan gambaran tentang ancaman supranatural yang akan dihadapi oleh para karakter.

Sementara itu Bagi Paul Agusta, film ini lebih dari sekadar kisah horor supranatural. “Saya ingin penonton menyadari bahwa ketakutan terbesar seringkali bukan berasal dari hal yang tak kasat mata, tetapi dari warisan, kepercayaan, dan konsekuensi dari pilihan yang kita buat. Film ini menggali bagaimana masa lalu tetap hidup di sekitar kita, bagaimana seseorang bisa terjebak dalam takdir yang sulit dihindari,” jelas Paul.

Jourdy Pranata, salah satu pemeran utama Pernikahan Arwah (The Butterfly House) berbagi cerita tentang karakter yang ia perankan serta pengalamannya selama syuting.

“Yang paling menarik dari Febri adalah bagaimana ia selalu mencari penjelasan logis untuk segala hal, termasuk kejadian mistis di rumah Salim. Selama syuting, chemistry dengan Zulfa dan pemain lain juga terbentuk natural, karena beberapa dari kami sudah pernah bekerja sama sebelumnya, ditambah banyak diskusi sejak awal, jadi prosesnya terasa lebih mudah,” ujar Jourdy.

Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Puty Sjahrul, Amagerald, Alam Setiawan, Verdi Soaliman, dan Bonita, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025.|Ilham*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60