Radarjakarta.id | SULTENG – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 21.53 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi dengan pusat di darat, 42 km tenggara Parigi Moutong, dengan kedalaman 91 km pada koordinat 0,53 Lintang Utara (LU) dan 121,18 Bujur Timur (BT).
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Gorontalo Utara, serta Kabupaten Tolitoli, dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda. Berdasarkan laporan, getaran gempa tercatat dengan skala III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Gorontalo dan Palu, serta IV MMI di Kabupaten Tolitoli.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui media sosial mengungkapkan bahwa gempa ini juga dirasakan di wilayah lain seperti Bone Bolango dan Tanjung Redep. Setelah analisis lebih lanjut, BMKG merilis pembaruan bahwa kekuatan gempa di Parigi Moutong telah diperkirakan sebesar M 5,8 dengan mekanisme geser-turun (slab-pull extensional).
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut. BMKG terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika terjadi gempa susulan.
Imbauan untuk Warga dan Pengunjung
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, BMKG juga memberikan beberapa tips mengenai langkah yang harus diambil saat terjadi gempa, antara lain:
1. Jika berada di dalam bangunan
Segera berlindung di bawah meja atau benda kokoh lainnya untuk melindungi diri dari jatuhnya benda-benda. Lindungi kepala dengan benda empuk atau dengan kedua tangan jika tidak ada perlindungan lainnya.
2. Jika berada di luar ruangan
Segera menjauhi bangunan, tiang listrik, dan benda-benda yang dapat membahayakan, kemudian menuju ke area terbuka. Tetap tenang dan waspadai kemungkinan gempa susulan.
3. Jika berada di kerumunan
Ikuti arahan petugas penyelamat dan cari jalan menuju tangga darurat atau daerah terbuka dengan tenang.
4. Jika berada di gunung atau dataran tinggi
Hindari daerah lereng yang rawan longsor dan bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
5. Jika berada di laut
Segera menuju dataran tinggi jika gempa terjadi di bawah laut, untuk menghindari potensi tsunami.
6. Jika berada dalam kendaraan
Berhentilah di tempat yang aman dan luas, pastikan untuk tetap berpegangan erat agar tidak terjatuh.
BMKG juga mengingatkan bahwa Indonesia terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, yang rentan terhadap aktivitas gempa bumi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana alam.
Sejak gempa terjadi, BMKG terus melakukan pemantauan secara intensif dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang dalam menghadapi situasi ini.