Radarjakarta.id|SURABAYA – Dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan kemudahan layanan keimigrasian bagi masyarakat, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, melakukan kunjungan langsung ke Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk meninjau fasilitas autogate, Rabu (15/1/2025).
Kunjungan tersebut didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Ramdhani, serta Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto. Menteri Agus meninjau langsung cara kerja autogate yang diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan penumpang di bandara.
“Kami ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan internasional dengan membangun fasilitas autogate di bandara-bandara internasional. Hari ini kami lakukan uji coba di Bandara Juanda Surabaya, yang nantinya akan segera diresmikan. Semoga ini memberikan kenyamanan bagi masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyediakan fasilitas modern seperti negara-negara lain,” ujar Agus Andrianto.
Menurut Agus, fasilitas autogate ini akan mempercepat pelayanan penumpang yang datang atau berangkat. “Penumpang cukup menempatkan paspor mereka pada autogate, dan data mereka akan terdeteksi secara otomatis tanpa perlu pemeriksaan manual oleh petugas imigrasi,” jelasnya.
Fasilitas autogate di Bandara Juanda Surabaya merupakan yang keempat di Indonesia. Sebelumnya, fasilitas serupa telah dioperasikan di beberapa bandara internasional. Agus menambahkan, fasilitas autogate kelima sedang dalam tahap pembangunan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyambut baik kehadiran fasilitas autogate di Bandara Juanda. Ia menyebut, sebanyak 28 unit autogate telah dipasang di pintu masuk dan keluar terminal internasional. Adhy menilai fasilitas ini sejalan dengan standar yang digunakan di negara-negara maju.
“Fasilitas autogate di Bandara Juanda sangat luar biasa. Dengan adanya 28 gate di pintu masuk dan keluar, diharapkan dapat mengurangi antrean panjang. Namun, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka terbiasa menggunakan autogate, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melakukan perjalanan internasional,” ungkap Adhy.
Adhy juga mengingatkan masyarakat bahwa penggunaan autogate hanya dapat dilakukan dengan paspor elektronik. Oleh karena itu, masyarakat yang hendak bepergian ke luar negeri diimbau untuk memastikan bahwa paspor mereka telah beralih ke jenis elektronik.
Selain itu, Adhy menyoroti perlunya penyesuaian di Terminal 2 Bandara Juanda, yang sebelumnya digunakan untuk penerbangan domestik dan kini beralih menjadi terminal internasional. Ia berharap, dengan adanya penyesuaian tersebut, layanan di Bandara Juanda akan semakin optimal dan memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Dengan adanya fasilitas autogate ini, diharapkan layanan keimigrasian di bandara-bandara internasional di Indonesia dapat lebih cepat, efisien, dan modern, seiring dengan perkembangan teknologi global.