Radarjakarta.id | SUBANG – Dunia pendidikan kembali berduka, Setelah koma 6 hari, Albi Ruffi Ozara (9), Seorang bocoh SD Negeri Jayamukti, Blanakan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang jadi korban bullying seniornya di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jabar meninggal meninggal dunia. Albi menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Ciereng, Subang, Senin (25/11/2024).Albi tak tertolong setelah menjalani perawatan selama 6 hari koma di rumah sakit.
Pj. Bupati Subang Imran langsung menuju RSUD Subang, dan menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga korban. Ia menyatakan telah menonaktifkan kepala dimana Albi mendapat penganiayaan.
Imran menyampaikan sikap tegas Pemerintah Kabupaten Subang terhadap kasus perundungan. Ia memastikan komitmen penuh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Pemerintah Kabupaten Subang memiliki prinsip tegas, anti-bullying. Jika ada perundungan terjadi, kepala sekolah akan saya copot, atau siswa yang terlibat akan dipindahkan,”katanya.
“Tidak boleh ada lagi kasus seperti ini di Subang. Sebagai bukti komitmen, hari ini saya menonaktifkan Kepala Sekolah, tempat kejadian sampai pemeriksaan selesai,” ujar Imran.
Pj. Bupati juga menginstruksikan, agar keesokan harinya diadakan upacara khusus di sekolah Albi. Seluruh wali murid, murid, pihak sekolah dan pihak terkait lainnya diundang untuk menghadiri acara tersebut, sebagai wujud keprihatinan sekaligus langkah preventif.
“Kita sudah melakukan sosialisasi dan advokasi, terkait anti-bullying, namun, kasus ini tetap terjadi. Oleh karena itu, penegakan hukum adalah langkah yang harus diambil, saya meminta Polres Subang untuk memproses kasus ini secara tegas,” ujarnya.
Kasus ini, kata Imran, menjadi pengingat akan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan Masyarakat. Yakni dalam menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan bebas dari perundungan di Kabupaten Subang.
Sebelumnya, Imran telah menjenguk Albi saat bocah itu dirawat di RSUD Subang, Jumat (22/11/2024). Siswa kelas 3 SD di Kecamatan Blanakan, dilaporkan belum sadar bahkan dalam kondisi koma.
Korban dirawat intensif di ruang ICU RSUD Subang. Hingga saat itu, kondisi Albi masih belum sadarkan diri sejak dilarikan ke rumah sakit, pada Kamis (21/11/2024).
Menurut keterangan keluarga korban, Albi sebelumnya sempat mengeluhkan sakit kepala hebat, yang disertai muntah-muntah. Sebelum tidak sadarkan diri, korban mengaku kepada orang tuanya, bahwa ia dipukul oleh tiga kakak kelasnya, berinisial M, D, dan O.
“Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, Albi kena kekerasan fisik. Penyebabnya karena ia gak mau memberikan uang kepada ketiga orang temannya,” ujar Sarti, anggota keluarga korban.
Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, sebelum koma, Albi sempat cerita dirinya sering dipukuli oleh kakak kelasnya baik di sekolah maupun di tempat pengajian.
Dari pengakuan korban tersebut akhirnya pihak keluarga membuat laporan ke polisi dan sampai meninggalnya Albi, Polres Subang masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perundungan di SDN Jayamukti Blanakan Subang ini. | Hans*