Radarjakarta.id | JAKARTA – Literasi keuangan sangat penting dipahami dan dikuasi oleh para pelaku usaha terutama UMKM.
Demikian dikatakan anggota Komisi X DPR RI Ir Nuroji saat menghadiri bimtek bertajuk Literasi Keuangan Bagi Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama DPR RI. di Kota Depok, Sabtu (4/5/2024).
Nuroji menilai, literasi keuangan sangat penting dikuasai bagi pelaku usaha, terlebih UMKM.
Pasalnya, kemampuan ini boleh dibilang sebagai pondasi dasar dari pengusaha untuk bisa menjalankan usahanya, dan mengembangkan usaha.
Literasi keuangan didalamnya meliputi banyak hal, seperti pembukuan, manajemen, alur keluiar masuk uang, serta strategi bisnis.
“Saat ini, banyak pengusaha di Depok tidak paham soal ini. Menjalankan usahanya hari ke hari saja. Tidak paham strategi ke depan,” katanya.
Sektor bisnis paling kecil pun, mesti paham literasi keuangan.
“Nasi uduk misalnya. Harus diitung benar modal, untung, sampai gaji. Supaya bisnisnya bisa bertahan lama,”katanya.
Jangan asal buka usaha saja, terus besok tutup. Itu karena tidak memahami literasi keuangan.
Nuroji turut mendorong kepada Pemkot Depok, untuk bisa memberi pelatihan soal literasi keuangan. Selama ini, pembinaan soal ini tidak pernah tersentuh.
“Paling sering pelaku UMKM ini hanya diajak ikut bazar. Tapi tidak pernah diajarkan cara berbisnis,” katanya.
Selama ini, pelatihan kepada pelaku UMKM masih seputar soal pengemasan dan pemasaran.
Tidak pernah menyentuh esensi dasar, yakni keberlangsungan bisnis.
Banyak pelaku UMKM di Depok awalnya hanya iseng.
Tapi karena paham keuangan, diseriusi, dan akhirnya menjadi sukses. Dapat menghidupi keluarga.***