Radarjakarta.id | CIKUPA — Mahasiswa Kelas Khusus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta segera menghadapi beberapa kegiatan penting di Semester VIII atau semester akhir pada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan, Banten. Hal ini setelah berakhirnya kegiatan Peradilan Semu yang digelar di Kampus STIH Painan Cikupa, Sabtu (20/01/2024).
Di antara kegiatan yang segera dihadapi di semester VIII adalah Seminar Proposal (Sempro) dan Bimbingan Skripsi. Kemudian sidang yudisium dan wisuda.
Kelas Khusus PWI Jaya mengikuti kegiatan Peradilan Semu (PS) atau simulasi persidangan sebanyak tiga kali. Baik simulasi sidang pidana maupun perdata yang di pandu dosen Fitriyanti, SH, MH dan Andre Bani Sagalane, SH, MH.
Untuk diketahui, siswa Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan mengawali perkuliahan di institusi perguruan tinggi hukum yang memiliki moto ” Unggul, Beda & Berkarakter” tahun ajaran 2020/2021. Dari semula diikuti 22 mahasiswa, kini tinggal 20, karena dalam perjalanannya dua mahasiswa meninggal dunia di tengah masa perkuliahan.
Dalam perjalanannya, Kelas Khusus PWI Jakarta, pada semester VI telah mengikuti semester pendek yang diselenggarakan pihak kampus.
“Kami sudah berencana membuat firma hukum dengan personel seluruh mahasiswa yang ada,” ujar Penerus Bonar, salah satu mahasiswa, pengelola Majalah Hukum dan Politik KEADILAN dan situs keadilan.id.
“Saya percaya dengan integritas para pimpinan STIH Painan,” timpal Naek Pangaribuan, pengelola Grup ‘Jakartanews’ Media.
Sementara itu, Fathan Rangkuti, produser Vidio, menyebut jika STIH Painan adalah salah satu perguruan tinggi ilmu hukum terbaik. “Tentunya kita berharap bisa menyelesaikan kuliah pada waktunya, sesuai ketentuan,” ujar pria yang selalu aktif dalam setiap perkuliahan tersebut.
Komentar senada disampaikan Teddy Kurniawan, wakil voice of Indonesia (voi.id) yang menerima penghargaan Kontributor Terbaik dari Jakpro.
“Kita masuk bersamaan dan tentunya juga selesai berbarengan,” ungkap mahasiswa termuda di Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan itu. | Eka*