Viral Mahasiswa KKN ‘Angkat Kaki’ Usai Sindir Fasilitas KKN di Padang

banner 468x60

Radarjakarta.id I Sumbar – Kuliah Kerja Nyata (KKN) kerap dilakukan para mahasiswa di perguruan tinggi ketika mendekati akhir semester. Kegiatan yang dianggap sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat ini biasanya dilakukan di daerah setingkat desa, sehingga mahasiswa diharapkan dapat berbaur dengan kehidupan warga setempat.

Namun, rupanya tak semua mahasiswa mampu berbaur dengan baik ataupun menerima minimnya fasilitas di lokasi KKN. Baru-baru ini, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), diusir dari lokasi KKN oleh warga setempat.

Permasalahan diawali dengan konten sindiran soal fasilitas di lokasi KKN, yang kemudian diunggah mahasiswa tersebut di media sosial. Para peserta KKN yang didominasi perempuan itu menyindir fasilitas yang mereka dapatkan dalam melakukan kegiatan wajib tersebut.

“Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanahdatar, Limapuluh Kota? Bungus-lah. Air gak ada, mandi di musala. Diusir? Ngontrak bayar pula,” ucap sejumlah perempuan yang berjumlah sembilan orang dalam potongan video yang dikutip dari akun Instagram @dut_gibah.

Buntut dari video tersebut, warga setempat pun tidak terima, dan kemudian mengusir sejumlah mahasiswa tersebut dari lokasi KKN di Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.

Dalam video lainnya, terlihat seorang tokoh masyarakat yang mengumpulkan sejumlah mahasiswa KKN di sebuah ruang pertemuan.

“Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah. Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca (melihat postingan) itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah,” ucap tokoh masyarakat tersebut.

Video mahasiswa tersebut pun menjadi viral dan langsung mendapat komentar julid dari para warganet.

“Ini KKN, dek, bukan lagi liburan,” kata salah satu warganet.

“Suruh KKN di desa penari, biar mereka happy,” kata yang lain.

“Sebagai tamu itu setidaknya sopan, apalagi mahasiswa,” komentar yang lainnya.

“Rumah bayar, ya iyalah coy, kan warga gak memfasilitasi rumah. Yang butuh dan mau KKN kan kalian, bukan warganya,” kata warganet kesal.

(Red)*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60