Radarjakarta.id I Sulsel – Kampus yang terdapat tempat penyimpanan atau bunker narkoba di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya terungkap. Diduga lokasinya ada di area kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parang Tambung, Jalan Mallengkeri, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulsel.
Bunker ini berada di area Fakultas Bahasa dan Sastra UNM. Gedung tersebut merupakan sekretariat salah satu organisasi internal mahasiswa.
Gedung yang dijadikan bunker narkoba ini telah diamankan polisi. Bahkan, polisi telah memasang garis polisi (police line) di ruangan tersebut.
Salah seorang security kampus membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan lokasi atau gedung yang dijadikan bunker narkoba tersebut telah diberi garis polisi.
“Iya benar. Tadi, polisi datang berikan garis police line itu,” kata security tersebut saat ditemui di kampus UNM, Jumat (9/6/2023) malam.
Terpisah, Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono, mengaku sempat melakukan pendampingan terhadap anggota Polda Sulsel saat pemasangan garis police line di gedung sekret mahasiswa di UNM Parang Tambung Makassar.
“Saya hanya mendampingi tadi, karena ada penyampaian Binmas ada anggota Polda ke sana (UNM). Tapi untuk giatnya kami tak tahu,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UNM, Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Idkhan dan Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan yang dikonfirmasi terkait kebenaran bunker itu, belum memberikan tanggapan.
Polda Sulsel membongkar adanya bunker atau tempat penyimpanan narkoba dalam kampus ternama di Kota Makassar, Sulsel. Belakangan diduga di UNM.
Di dalam bunker itu, polisi menemukan jalur atau pembukuan transaksi narkoba dalam kampus.
“Bungkernya ini semacam brankas untuk menyimpan sabu, ada buku rekapnya atau jalur transaksi yang beredar,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan, kepada wartawan, Kamis (8/6).
Dari hasil penyelidikan awal, jaringan ini diduga melibatkan seorang nara pidana di salah satu Lapas. Bahkan, tercatat sudah 3 Kg narkoba yang telah diedarkan di kampus
“Ini belum bisa kita presentasikan karena masih ada pengembangan, pendalaman terkait yang terlibat. Kita sementara cari jaringannya. Karena ada jaringan ke Lapas itu, saya belum sebutkan dulu Lapasnya,” ucapnya. (*)