Radarjakarta.id | NGANJUK – Setelah lakukan kunjungan ke Bendungan Semantok pintu air di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan Bendungan Semantok berfungsi optimal untuk mengairi lahan pertanian seluas 8.845 hektare di kawasan itu. Jumat (22/11/2024).
Semantok Bendungan terpanjang se-Asia Tenggara adalah bendungan ke-30 yang diresmikan selama masa pemerintahan Jokowi dan pembangunannya menelan anggaran yang tidak sedikit.
Dari data Sekretariat Negara, pembangunan Bendungan Semantok ternyata menghabiskan dana sebesar Rp 2,5 triliun.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa dengan rencana adanya sudetan yang dibahas dalam perbincangan tadi sebagian akan terairi, kita lihat lah nanti seperti apa.
“Ada saran dari Pak Yono bahwa kita akan membuat bendungan di Kedungwarak, memang sudah masuk dalam master plan kita atau master plan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), tapi tadi sudah Pak Yono sampaikan bahwa saat ini masih menggunakan pompanisasi untuk mengairi sawah mereka, ini solusi sementara,” ucap ayahanda Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 1 Aushaf Fajr Herdiansyah.
Dody Hanggodo mengungkapkan, untuk solusi besarnya dan berkelanjutan adalah membangun Bendungan Kedungwarak.
Ketika di singgung tentang proyek-proyek besar yang saat ini dihentikan, pria yang akrab disapa Dody membantah dikarenakan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi setelah migas.
“Kalau dihentikan tidak mungkin lah, pembangunan infrastruktur itu kan salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dan tidak mungkin dihentikan, karena setelah migas itu ya konstruksi, cuman selektif karena kan kembali lagi keterbatasan anggaran,” kata Dody.
Lanjut Dody, tapi kan kita tidak boleh diam, ada masalah di teman-teman petani, kita tidak bisa diam, kita harus pikirkan solusi-solusi lain untuk sementara, memang itu bukan solusi yang bersifat permanen, tidak boleh karena nanti akan merepotkan petani juga. | HARNO*