Radarjakarta.id | JAKARTA – Batik (kain bergambar) merupakan warisan budaya takbenda yang sekaligus sebagai penanda sebuah komunitas daerah yang secara khusus pembuatannya terdapat tulisan tertentu yang memiliki kekhasan. Karena pada dasarnya batik terdiri dari perpaduan antara teknologi, seni dan filosofi sang leluhur tokoh daerah yang membawa pesan penting tentang keseimbangan antara tradisi dan inovasi.
Sama halnya dengan Batik Betawi yang sejak dikenalkan pada abad 19 itu, kini sudah mengalami perkembangan kekhasannya dengan ikon Monas dan ondel-ondelnya.
Oleh karenanya, dalam rangka memperingati hari Batik Nasional 2024 Badan Otonom Mpok None Bamus Betawi menggelar acara “Jakarta Batik Carnival” mulai Jumat 1 November 2024 hingga Minggu 3 November 2024 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Ketua Badan Otonom Mpok None Bamus Betawi, Hj. Decy Widhiyanti mengatakan, dalam rangka memperingati hari Batik Nasional, Badan Otonom (Banom) Badan Musyawarah (Bamus) Betawi yang lebih mementingkan program kegiatan bidang pendidikan, kebudayaan perempuan dan anak telah melakukan kegiatan sosial seperti ‘Jakarta Batik Carnival’ ini.
Dalam acara tersebut, Decy Widhiyanti menginginkan generasi masyarakat, khususnya anak-anak Jakarta mengerti dan tau Batik Betawi dan tata cara pemakaiannya yang baik dan benar. Karena menurut Decy Widhiyanti, masih banyak masyarakat Jakarta yang masih salah dalam mengenakan (memakai) antara Batik Betawi dengan Baju Adat Betawi.
“Contoh, saya pernah protes Presiden Joko Widodo saat memakai baju ‘Ujung Serong’ memakai Cukin dan itu viral. Saya bilang tolong dicopot. Karena ini akan viral dan jadi pembenaran bahwa baju Ujung Serong pakai Cukin. Saya merasa ini harus dibenarkan. Saja juga sampaikan kepada kepala dinas pariwisata dan kebudayaan untuk bisa memberikan bahwa pakaian adat yang sudah kita lakukan sebagai kebudayaan Betawi harus terus di sosialisasikan. Karena masih banyak sekali yang masih salah cara memakai baju adat Betawi mau pun baju Batik Betawi,” terang Decy Widhiyanti dalam sambutannya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (2/11/2024).
Ditempat yang sama, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP. mengapresiasi Badan Otonom Mpok None Bamus Betawi yang menggelar acara budaya Betawi. Karena menurutnya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia merupakan sama-sama kewajiban seluruh masyarakat.
“Untuk pelestarian Kebudayaan energi kita harus selalu diisi. Karena kalau kita ga punya energi bagaimana kita punya semangat untuk melestarikan kebudayaan,” pungkas Irini Dewi Wanti.