Remaja Korban Peluru Nyasar di Belawan Meninggal Dunia, Kapolres Meminta Maaf

banner 468x60

Radarjakarta.id | MEDAN
Seorang Remaja berinisial RF (17) yang kepalanya diduga terkena tembakan di Belawan, Kota Medan, telah meninggal dunia. Dia meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Pirngadi.

Peristiwa yang menimpa RF sendiri terjadi pada Selasa (16/1/2024) sekitar pukul 21.30 WIB. Kakak RF bernama Adela Mandasari (30) mengaku mulanya sang adik keluar dari rumah karena ingin membeli nasi namun tiba-tiba dia dapat informasi jika RF ditembak.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Awalnya dia bilang minta (uang) jajan Rp 3 ribu beli nasi. Keluar dia (RF). Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening,” kata Adela saat diwawancarai di RSUD Pirngadi, Rabu, (17/1/2024).

“Lalu, dibawa lah dia sama abangnya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, pas RF keluar itu memang ada tawuran. Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini,” sambungnya.

Kemudian, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban angkat Bicara terkait kejadian itu. Janton dengan keras membantah soal penembakan yang terjadi terhadap RF. Dia menjelaskan bahwa pada Selasa (16/1/2024).
sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapati informasi ada bentrok antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.

Setibanya di lokasi, didapati ada dua kelompok pemuda saling serang. Petugas coba membubarkan tetapi justru dilempari batu oleh warga yang beberapa orang membawa kelewang. Polisi tetap mencoba untuk melerai massa yang bertikai.

“Pada saat petugas berusaha melerai, warga semakin rame dan menyerang menggunakan senjata tajam. Lalu, seorang personel Iptu Maha selaku Pawas Polsek Belawan memberikan tembakan peringatan ke udara dua kali. Tetapi petugas tetap dilempari batu dan dihadang dengan mengunakan kelewang,” ungkapnya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, Pertikaian antar kelompok itu mulai mereda. Janton mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi sejauh ini, awalnya ada seorang warga berinisial A sedang duduk di depan Lorong Melati.

Kemudian, tiba-tiba ada kelompok pemuda lainnya berinisial AY Cs mendatangi A dan membanok bagian tangan kiri dan punggung. Alhasil, A melarikan diri ke dalam Lorong Melati. Melihat hal itu, warga Lorong Melati mengejar kelompok AY CS sehingga terjadi aksi saling serang.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60