Lezat! Kerang Batik Kerang Terenak di Panipahan Riau

banner 468x60

Radarjakarta.id | ROKAN HILIR – Panipahan merupakan kota kecil di atas permukaan laut, yang dibangun sedemikian rupa sebagai ibu kota Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir Riau.

Ribuan rumah terbangun di atas permukaan laut, dengan kayu-kayu penyangga yang kokoh, meskipun usianya sudah mencapai puluhan tahun.

Di kota kecil ini dihuni kurang lebih 20 ribu jiwa yang umumnya bekerja sebagai nelayan.

Suku yang mendiami kota ini cukup beragam, mulai dari Jawa, Batak, Tionghoa dan Melayu.

Masyarakat Panipahan mayoritas usaha mereka sebagai nelayan. Warga menggantungkan sumber penghasilannya dari hasil laut seperti ikan, udang, kepiting, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Selain itu juga ternyata Panipahan merupakan penghasil sekaligus pemasok “Kerang”, Penjualan tak hanya memenuhi kebutuhan domestik, satwa laut bercangkang keras ini juga menembus pasar Thailand.

Lain halnya dengan ‘kerang batik’, Nelayan Panipahan mencari kerang batik hanya ada saat musimnya.

Sesuai namanya, ciri khas kerang batik bisa terlihat dari cangkang dengan motif batik. Susunan warna dan polanya unik, terdiri dari abu-abu dan putih, dengan garis-garis menyilang.

Daging dari kerang batik terkandung beragam vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin A, B, dan C, serta kalsium, kalium, mangan, dan selenium. Manfaatnya mulai dari menjaga kekebalan tubuh hingga mengatasi anemia.

Kerang batik jadi salah satu makanan sehat yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Manfaat ini terjadi berkat kandungan zink di dalamnya. Nutrisi tersebut bertindak sebagai antioksidan. Cara kerjanya dengan melindungi tubuh dari peradangan yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.

Namun, Salah satu bahaya yang mengancam dari mengonsumi kerang adalah reaksi alergi. Bagi orang yang memiliki alergi terhadap kerang ini, gejalanya bisa muncul dalam waktu beberapa menit hingga satu jam setelah mengonsumsinya.

Di Panipahan harga kerang batik rata-rata Rp 5.000 per kg. | Santi Sinaga*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60