Ketua MPR RI: Kontribusi Orang Tegal Bikin Jakarta Kenyang dan Waras

banner 468x60

RADAR JAKARTA | Jakarta — Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, memberikan apresiasi besar terhadap kontribusi masyarakat Tegal dalam kehidupan sehari-hari warga Jakarta, khususnya lewat keberadaan Warung Tegal (warteg).

Dalam acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA) di Gedung Nusantara VI, MPR/DPR RI, Minggu (27/4), Muzani menegaskan bahwa warteg telah menjadi bagian penting dari denyut nadi ibu kota.

“Bayangkan Jakarta tanpa warteg, makan apa? Gara-gara ada warteg, orang Jakarta bisa makan enak, murah, dan kenyang. Itu semua berkat orang Tegal,” ujar Muzani di hadapan ratusan peserta dari Tegal, Brebes, Pemalang, Slawi, hingga Klaten.

Menurutnya, warteg bukan sekadar tempat makan, melainkan simbol nyata kontribusi wong Tegal terhadap kesejahteraan masyarakat Jakarta.

“Karena adanya warteg, orang Jakarta perutnya kenyang, badannya sehat, pikirannya waras,” tambahnya, disambut tepuk tangan meriah.

Politikus Gerindra ini juga mencermati perkembangan warteg yang kini makin modern. Ia menegaskan bahwa siapapun berhak mengelola warteg, selama prosedur dijalankan dengan baik.

“Ini wilayah NKRI. Siapa saja boleh berusaha, asalkan mengikuti aturan,” ujarnya.

Mengembalikan Tegal sebagai “Jepang-nya Indonesia”

Tidak hanya berbicara tentang kontribusi di Jakarta, Muzani mengajak masyarakat Tegal untuk kembali membangkitkan semangat industri kreatif seperti era kejayaannya di tahun 1980-1990-an.

“Dulu Tegal disebut Jepang-nya Indonesia karena kemampuan teknologi dan produksinya. Sekarang, kalau menjadi Jepang terasa sulit, setidaknya kita jadikan Tegal sebagai ‘Cina-nya Indonesia’ dalam inovasi dan ketekunan,” serunya.

Ia menekankan pentingnya penguatan sektor UMKM di Tegal, mengingat karakter masyarakat Tegal yang terkenal telaten, ulet, dan mandiri. Menurutnya, UMKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Kuliner sebagai Identitas Kuat

Dalam kesempatan itu, Muzani juga menyoroti potensi kuliner khas Tegal seperti sate Tegal, teh poci, dan tahu aci.

“Sate Tegal itu ikon. Orang dari Jakarta ke Solo atau ke daerah lain, pasti mampir ke Kalimati hanya untuk makan sate. Belum sah makan sate kalau belum makan sate Tegal,” katanya.

Ia mendorong agar kuliner khas ini dijadikan identitas kuliner resmi bagi Kabupaten dan Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

Pesan untuk IKBT-BA dan Warga Tegal

Menutup sambutannya, Muzani berharap IKBT-BA terus menjadi pelindung dan pembina bagi para pengusaha warteg di Jakarta.

“Semoga wong Tegal tambah rukun, sehat, kuat, pintar, dan tentu saja tambah tebal dompetnya,” harapnya.

Acara halal bihalal ini turut dihadiri oleh Wakil Walikota Tegal, Bupati Tegal, Wakil Walikota Brebes, Wakil Menteri Sekretariat Negara, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta sejumlah artis dan tokoh asal Tegal.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60