Deolipa: Dokter yang Melecehkan Pasien Tak Layak Jadi Dokter

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; algolist: 0; multi-frame: 1; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; motionR: 0; delta:null; bokeh:0; module: video;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 0;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 39;
banner 468x60

RADAR JAKARTA | Jakarta — Pengacara kondang Deolipa Yumara angkat bicara mengenai maraknya kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum dokter terhadap pasiennya.

Dalam pernyataannya, Deolipa menegaskan bahwa dokter adalah profesi yang memikul tanggung jawab moral dan etik yang sangat tinggi, sehingga pelanggaran seperti ini tidak bisa ditoleransi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Dokter itu adalah individu yang paling harus menjaga martabat dan ‘markasnya’,” ujar Deolipa saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/4/25).

Ia menekankan bahwa seorang dokter seharusnya menjadi sosok netral yang tidak membedakan pasien berdasarkan gender dan harus selalu menjaga batas profesional dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Deolipa, profesi dokter mengharuskan interaksi fisik antara dokter dan pasien, baik perempuan maupun laki-laki, namun hal tersebut semestinya dilandasi oleh nilai-nilai etika dan keilmuan, bukan hasrat pribadi.

“Kalau dokter kemudian melakukan pelecehan, ya jangan jadi dokter,” tegasnya. “Karena dokter itu menangani semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, dan mereka harus paham nilai-nilai etik sejak awal pendidikan.”

Deolipa juga menyoroti pentingnya edukasi bagi pasien agar mampu mengenali tindakan medis yang sesuai dan yang melampaui batas. Ia menyarankan agar masyarakat lebih sadar akan hak-haknya dalam pelayanan kesehatan dan berani melapor jika merasa menjadi korban.

“Apakah si korban ini tahu atau tidak? Diajarkan atau tidak? Ini penting. Karena tindakan pelecehan bukan bagian dari proses pengobatan,” pungkasnya.

Pernyataan Deolipa ini menambah sorotan terhadap pentingnya penegakan kode etik di dunia medis dan perlindungan terhadap hak-hak pasien, di tengah meningkatnya laporan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum tenaga kesehatan.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60