RADAR JAKARTA|Jakarta – Penyanyi Ashanty mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya setelah pendidikannya terganggu akibat kasus mafia tanah yang tengah dihadapinya. Istri Anang Hermansyah itu menyebut bahwa kasus ini tidak hanya menguras waktu dan energi, tetapi juga berdampak besar terhadap agenda akademiknya.
Ashanty, yang saat ini tengah menempuh pendidikan doktor di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya dengan jurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), terpaksa menunda ujian proposal S3-nya. Ia mengungkapkan betapa kasus ini menghambat kemajuannya dalam menyelesaikan studi.
Kasus Mafia Tanah yang Menghambat Pendidikan
Masalah yang dihadapi Ashanty berawal dari tanah warisan sang ayah yang diduga telah dijual kepada pihak lain oleh oknum penyerobot. Tanah tersebut kini direncanakan untuk dijadikan proyek perumahan.
“Kalau bahas itu (kasus mafia tanah), aku sakit hati banget,” ujar Ashanty saat ditemui di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut, Ashanty menuturkan bahwa ia melihat rekan-rekan sekelasnya sudah menjalani ujian proposal, sementara dirinya harus menunda karena harus menghadapi persoalan hukum yang rumit ini.
Perjuangan Mengembalikan Hak Warisan
Ashanty menegaskan akan terus berjuang untuk mendapatkan kembali hak warisan keluarga.
“InsyaAllah aku akan terus berusaha untuk mendapatkan kembali, karena itu hak kita dan ayahku ngasih itu sebagai warisan ke anak-anaknya,” tegasnya.
Meskipun demikian, ia tetap berharap penundaan ujiannya tidak berlangsung lama. “Mudah-mudahan ketundanya sebulan doang. Karena jujur aku nggak bisa ngerjain, dan aku jadi nggak bisa fokus,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ashanty mengungkapkan bahwa tanah keluarganya telah dijual kepada pihak lain, yang kini berencana membangun perumahan di atasnya.
“Jadi mereka sudah jual lagi ke orang lain, dan orang lain lagi sudah bikin jalan. Sepertinya dia mau bikin perumahan. Bayangkan, mau bangun perumahan di tanah sengketa, menurut aku keterlaluan,” papar Ashanty.
Tetap Bertekad Menyelesaikan Studi
Meskipun menghadapi kendala besar, Ashanty tetap bertekad menyelesaikan pendidikan doktoralnya secepat mungkin. Ia berharap dapat segera menyusul teman-teman sekelasnya yang telah lebih dahulu menjalani ujian proposal.
“Tadi melihat, aduh, udah lima orang yang ujian proposal. Kita sekelas ada 20-an orang, mudah-mudahan saya bisa menyusul,” pungkasnya.
Ashanty memulai pendidikan doktor di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2023. Meski menghadapi tantangan berat, ia tetap optimis dapat menyelesaikan studinya dengan baik sambil memperjuangkan hak warisan keluarganya.(*)
Ashanty Tunda Ujian Proposal S3 Akibat Kasus Mafia Tanah
