RADAR JAKARTA | Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 135 kilogram narkotika jenis sabu di Aceh. Barang haram ini diduga berasal dari Thailand dan masih terkait dengan jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Fredy Pratama.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai penyelundupan narkotika dari Thailand yang diduga merupakan milik Fredy Pratama.
“Kami menerima informasi bahwa ada penyelundupan narkotika dari Thailand. Kemungkinan besar ini merupakan barang milik Fredy Pratama,” ujar Mukti dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (11/2/2025).
Fredy Pratama Masih Aktif, Ubah Pola Komunikasi
Menurut Mukti, Fredy Pratama masih aktif mengendalikan jaringan narkotikanya di Indonesia dan terus berupaya memperkuat sindikasinya. Bahkan, ia telah mengubah pola komunikasi untuk menghindari pelacakan oleh pihak berwenang.
“Fredy masih mempertahankan jaringannya di Indonesia. Kami mendeteksi bahwa ia terus berupaya memperkuat sindikasi ini,” tambahnya.
Guna mengungkap aliran dana yang mengarah ke Fredy Pratama, kepolisian akan menerapkan strategi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Melalui TPPU, semua dapat terungkap. Jika hanya menangkap pelaku di lapangan, mereka tidak akan mengaku. Namun, jika kita menelusuri rekening mereka, pasti ujungnya mengarah ke Fredy Pratama,” jelas Mukti.
Buronan Sejak 2014, Fredy Pratama Masih Bersembunyi di Thailand
Hingga kini, Fredy Pratama diyakini masih bersembunyi di Thailand dan diduga mendapat perlindungan dari pihak tertentu. Polri terus berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk menangkapnya.
“Kami belum bisa menjangkau dia. Fredy adalah gembong besar yang sulit disentuh oleh pemerintah Thailand,” ungkap Mukti.
Fredy Pratama telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014. Polri bahkan membentuk Tim Khusus “Escobar Indonesia” untuk memburunya, bekerja sama dengan Kepolisian Thailand serta Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat.
Empat Warga Aceh Ditangkap, Polisi Sita 135 Kg Sabu
Dalam operasi yang berlangsung pada 7 dan 8 Februari 2025, polisi menangkap empat warga Aceh berinisial I, F, E, dan M, yang diduga terlibat dalam penyelundupan ini. Mereka diamankan di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Lhoksukon.
“Para pelaku semuanya warga Indonesia, berasal dari Aceh. Saat ini, mereka telah diamankan,” terang Mukti.
Barang bukti yang berhasil disita dalam pengungkapan ini meliputi:
135 bungkus sabu yang dikemas dalam teh China berlabel 999 dan 99
Satu perahu mesin dua kepala
Satu boat oskadon
Satu unit ponsel satelit merek Thuraya
Satu perangkat Garmin
Lima unit ponsel Android
Satu unit mobil Avanza hitam
“Barang ini rencananya akan diedarkan ke kota-kota besar seperti Medan dan Jakarta,” tambah Mukti.
Saat ini, keempat tersangka telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Mereka dijerat dengan Pasal 114, Pasal 112, dan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana mati atau minimal lima tahun penjara serta denda Rp10 miliar.
Polri menegaskan akan terus membongkar jaringan narkotika ini hingga ke akar-akarnya dan menangkap Fredy Pratama yang masih buron.***
Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 135 Kg Sabu di Aceh, Diduga Milik Fredy Pratama
