Radarjakarta.id | PASURUAN – Dalam rangka memperkenalkan keberhasilan program ketahanan pangan yang telah berjalan di Lapas Pasuruan, Kepala Lapas (Kalapas) Pasuruan, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, mengajak Ibu-ibu Pipas untuk berkunjung langsung ke area budidaya sayuran dan ikan yang ada di dalam lapas. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat siang ini bertujuan untuk memberikan wawasan sekaligus pengalaman praktis tentang bagaimana warga binaan di Lapas Pasuruan berhasil memanfaatkan lahan yang terbatas untuk kegiatan pertanian dan perikanan yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan internal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru (8/11/2024).
Kunjungan dimulai dengan penjelasan langsung dari Kalapas Ma’ruf Prasetyo Hadianto mengenai seluk-beluk program ketahanan pangan yang telah berjalan di Lapas Pasuruan. Disampaikan bahwa Lapas Pasuruan telah mengembangkan berbagai kegiatan budidaya yang melibatkan narapidana, mulai dari pertanian sayuran seperti kangkung, sawi, cabai, terong dan tomat, hingga budidaya ikan lele.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di dalam lapas, tetapi juga untuk membekali narapidana dengan keterampilan yang bermanfaat setelah mereka keluar nanti,” ujar Ma’ruf.
Tak hanya itu, hasil dari budidaya tersebut juga dipasarkan untuk kebutuhan konsumsi petugas lapas dan warga sekitar, sekaligus sebagai bagian dari upaya menjalin hubungan yang lebih baik dengan masyarakat.
Ketua Pipas Cabang Lapas Pasuruan dan anggotanya yang hadir dalam acara tersebut terlihat antusias saat melihat secara langsung keberhasilan program ketahanan pangan ini. Mereka diajak untuk melihat langsung proses panen sayuran yang segar dan melihat kolam budidaya ikan yang dikelola dengan baik oleh warga binaan. Ibu-ibu juga diberi kesempatan untuk mencoba memanen sayur kangkung juga terong dan panen ikan lele, yang menjadi pengalaman baru bagi sebagian besar peserta. Melalui program ini, mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya ketahanan pangan dan keberlanjutan, tetapi juga merasakan manfaat dari kegiatan produktif yang dijalankan di dalam lapas. Ibu Ketua Pipas Cabang Lapas Pasuruan Epa Ma’ruf, mengungkapkan,
“Ini pengalaman yang luar biasa. Saya terkesan dengan bagaimana warga binaan di sini bisa berinovasi dalam menghasilkan pangan yang sehat dan bergizi. Kami juga merasa lebih dekat dengan kegiatan di lapas, yang sebelumnya kami anggap hanya tempat menjalani hukuman,” kata Eva.
Kalapas Ma’ruf Prasetyo Hadianto menambahkan bahwa program ketahanan pangan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Pasuruan untuk mendukung rehabilitasi narapidana melalui kegiatan yang produktif dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petugas lapas dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa lapas bukan hanya tempat hukuman, tetapi juga tempat untuk membangun keterampilan, kemandirian, dan daya saing. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi keluarga besar Lapas Pasuruan dan bahkan membuka peluang bagi keluarga narapidana yang ingin belajar keterampilan baru,” kata Kalapas Ma’ruf Prasetyo.
Program ketahanan pangan ini dipandang sebagai salah satu solusi cerdas untuk mendukung keberlanjutan hidup di dalam dan luar lapas, sembari mempererat hubungan antara lembaga pemasyarakatan dan masyarakat sekitar. Dengan kegiatan ini, Lapas Pasuruan semakin memperlihatkan bahwa rehabilitasi tidak hanya terfokus pada proses mental, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang dapat diandalkan di dunia nyata. EVA