Radarjakarta.id|JAKARTA – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Abdul Haris menekankan pentingnya peran Reka Cipta bagi Perkembangan Bangsa. Hal itu disampaikan Haris pada kegiatan
CEO Mentorship 2024 yang diselenggarakan oleh Kedaireka bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).
Dia menambahkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) memiliki potensi yang besar untuk menciptakan reka cipta yang unggul dan solusi yang efektif. Dan Kedaireka menjadi wujud komitmen Ditjen DIktiristek untuk menjadi hub antara kepakaran insan perguruan tinggi dan sumber daya mitra stratefis DUDI.
Di lokasi sama, Ketua Dewan Pengarah PMO Ekosistem Kedaireka 2024, E.S Margianti mengatakan sesuai
dengan amanah dari Dirjen Dikti kepada kami dalam mengelola pengembangan ekosistem Kedaireka.
“Untuk CEO Mentorship kali ini harapan saya adalah forum ini dapat memberikan pendalaman dan fasilitas agar para pemangku kepentingan dari ekosistem Kedaireka mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai tata kelola keuangan kolaborasi inovasi,”katanya, Selasa(5/11/2024).
CEO Mentorship merupakan bagian dari upaya Kedaireka dalam mendukung sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi melalui Program Dana Padanan (PDP), yang pada tahun 2025
akan terus diperkuat.
Dalam rangka menyambut program PDP 2025 berfokus pada pembahasan mengenai peluang dan tantangan kolaborasi inovasi, serta bagaimana industri dapat memanfaatkan hasil riset akademis untuk mempercepat pengembangan bisnis mereka.
T. Basaruddin selaku Perwakilan Tim Ahli PDP 2025 mengungkapkan program dana padanan 2025 tetap dirancang untuk mempertemukan Dunia Usaha dan Perguruan Tinggi dalam kolaborasi yang strategis dan terarah.
“Pada PDP 2025 ini kami menjaga agar tidak terlalu banyak perubahan agar tidak membingungkan bagi peserta.
namun kami juga kali ini ingin belajar dari kekurangan tahun-tahun sebelumnya sehingga ada beberapa peningkatan juga perbaikan pada PDP 2025 ini.” katanya.
Meski tidak terlalu banyak pembaruan pada opsi skema di 2025, namun Ia juga berharap agar lebih banyak mitra industri dapat memanfaatkan program ini untuk menciptakan inovasi yang aplikatif dan berdampak luas.
“Selain peluang dana padanan yang diperbesar hingga 1:2, pada pembukaan di tahun 2025 kami menyederhanakan skema B yang hanya fokus ke pemberdayaan masyarakat, dengan harapan dapat membuka peluang lebih besar bagi DUDI untuk dapat memanfaatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.”Program Dana Padanan Kedaireka.
Yunus Triyonggo selaku HRGA Director PT Bridgestone Tire Indonesia mengungkapkan “Medium untuk kolaborasi antara DUDI dan Perguruan Tinggi adalah sesuatu yang kami tunggu betul sejak lama, dan kehadiran Program Dana Padanan 2025 dengan berbagai pembaruannya menjadi kabar gembira untuk kita semua.
“Setelah saya mengalami sendiri melalui prosesnya yang cukup berliku, namun pada akhirnya program PDP ini menjadi program yang sangat bermanfaat bagi perusahaan, dan saya harap lebih banyak lagi perusahaan yang ikut PDP Kedaireka.”katanya.
Bondan Susilo selaku Head of Environment PT Astra International Tbk., berbagi cerita sukses kolaborasi inovasi yang telah dilaksanakan. “Kolaborasi kami dengan perguruan tinggi melalui platform Kedaireka telah menghasilkan solusi inovatif untuk pemberdayaan masyarakat, yang berdampak positif tidak hanya bagi bisnis kami, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi semacam ini membawa manfaat bagi
semua pihak,”katanya.