Waspada, Jajanan China Produk Latiao yang Mengandung Bakteri Bacillius Cereus

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA -Kepopuleran jajanan latiao ternyata menyimpan bahaya di baliknya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan kandungan bakteri beracun pada jajanan China tersebut. Kini, BPOM telah melarang peredaran Latiao dipasaran.

Kebijakan itu diambil setelah adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan yang diduga disebabkan konsumsi produk pangan olahan Latiao.

Kasus KLB tersebut setidaknya dilaporkan di Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menuturkan, pihaknya memerintahkan importir untuk menarik produk Latiao dari peredaran.

“Kami juga perintahkan pemusnahan produk yang diduga sebabkan KLB KP dan harus dilaporkan prosesnya ke BPOM,” ujar Taruna, dikutip dari rilis resmi BPOM, Sabtu (2/11/2024).

Jajanan itu terdeteksi mengandung bakteri bacillus cereus, yang dapat memicu sejumlah keluhan akibat cemaran, yakni mual, diare, muntah, hingga sesak napas.

“Jangan dimakan, bila dimakan masih ada risiko terjadi seperti di tujuh lokasi KLB keracunan pangan,” kata Taruna dalam konferensi pers baru-baru ini.

Adapun keempat jajanan tersebut adalah C&j Candy Joy Latiao, Luvmi Hot Spicy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao.

Dikutip melalui laman BC Centre for Disease Control, Bacillus cereus merupakan patogen bawaan makanan yang dapat menghasilkan racun, yang menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal: sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare. Ketika racun emetik (sereulida) diproduksi dalam makanan, muntah terjadi setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Sindrom diare terjadi ketika enterotoksin diproduksi di usus, setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi B. cereus.

Baik sindrom muntah maupun diare biasanya sembuh dengan sendirinya, dan akan sembuh dalam waktu satu atau dua hari. Dalam sebagian kecil kasus, sindrom ini bisa lebih parah, dan sampai dapat menyebabkan kematian. Orang lanjut usia dan pasien dengan keasaman lambung rendah mungkin lebih rentan terhadap sindrom diare akibat bakteri ini. | Hans*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60