Radarjakarta.id | MEDAN – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, memberikan jawaban menohok atas sentilan Cagub Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution di Sesi 2 Debat Pilgub Sumut 2024 yang berlangsung menarik.
Pada saat membahas soal dunia pendidikan dan angka partisipasi murni (APM) pelajar yang masih rendah, cagub nomor urut 02 Bobby Nasution menyinggung soal banyaknya “kutipan” terjadi di sekolah-sekolah.
Bobby menceritakan masih ada SMA/SMK di Sumut yang belum teraliri listrik dan internet. Bahkan masih ada kutipan atau pungutan liar (pungli).
“Ada kutipan di SMA/SMK,” tutur Bobby Nasution dalam debat Pilkada Sumut, Rabu (30/10/2024).
Kutipan tersebut adalah uang-uang yang dituntut sekolah ke siswa padahal itu tidak diperbolehkan.
“Kami kemarin keliling ke kabupaten kota Sumut, dalam masa kampanye. Yang SMA, SMP, dan SD paling rendah. Masalahnya pertama masalah ekonomi, masih ada kutipan kutipan,” kata Bobby dalam Debat Perdana Pilgub Sumut di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10).
Lantas apa jawaban Edy?
“Yang ditanyakan angka partisipasi, bukan kutipan, pelanggaran, kalau tahu ada kutipan kenapa tak dilaporkan?” timpal Edy yang merupakan Gubernur Sumut periode 2018-2023.
“Kenapa kepala dinas yang melakukan itu malah menjadi dinaikkan (jabatannya). Bukan itu persoalan, ini APM, angka partisipasi, yang harus terus kita bina. Bukan IPM, indeks. Jadi partisipasi,” ujar Edy.***