Radarjakarta.id | DEPOK – Puluhan warga binaan Rumah Tahanan Kelas I Kota Depok mengikiti kegiatan hapus tato pada Jumat(18/10).
Kepala Rutan Kelas I Depok, Lamarta Surbakti kepada wartawan mengatakan petugas Rutan Depok terus berupaya keras mengajak para warga binaan alias napi untuk hijrah, menjadi jauh lebih baik. Salah satunya adalah dengan progam hapus tato.
Cara ini dinilai cukup efektif untuk menghilangkan stigma negatif warga binaan alias napi. Terlebih ketika mereka nanti selesai menjalani masa hukuman, dan kembali ke tengah masyarakat.
Adapun program hapus tato gratis di Rutan Depok ini bekerjasama dengan Islamic Medical Service atau IMS. Sebanyak 25 napi tampak atusias mengikuti program tersebut.
Dia mengungkapkan, selain program hapus tato, kegiatan ini juga diselingi dengan penyuluhan hukum.
“Kami berharap melalui penyuluhan ini warga binaan dapat semakin memahami hak dan kewajiban mereka, serta memperkuat kesadaran, tentang yang diberikan pada saat sekarang ini, sehingga menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Kemudian, Lamarta meyakini, bahwa penghapusan tato dapat memperbaiki citra para napi ketika bebas nanti.
“Supaya stigma negatifnya bisa hilang,” ujarnya.
Lamarta memastikan, bahwa mereka ikut program ini karena kesadaran masing-masing, bukan paksaan.
Sementara itu, Direktur IMS, Imran Faizin mengatakan, program ini bertujuan untuk menguatkan semangat perubahan mereka (para napi).
“Ini kan sebagian besar udah mau keluar, nah gambar masa lalunya itu kan bisa hilang,” ujarnya.
Imran mengatakan, saat ini ada 25 warga binaan atau napi yang telah mengajukan diri dalam program tersebut.
“Sebenarnya yang respon cukup banyak, cuman karena keterbatasan waktu dan alat,” tuturnya.
Pantauan di lokasi melaporkan, sebelum ikut program hapus tato, para warga binaan Rutan Kelas I Depok ini lebih dulu menjalani pemeriksaan medis.
Metode hapus tato ini menggunakan laser khusus.
