Radarjakarta.id | JAKARTA – Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana, yang diperingati setiap 13 Oktober sejak 1989, merupakan upaya global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi risiko bencana.
Momen ini menjadi tolok ukur bagi komunitas di seluruh dunia dalam mengurangi dampak bencana serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesiapan menghadapi bencana.
Untuk tahun 2024, tema peringatan yang diangkat oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) adalah “Memberdayakan Generasi Mendatang Untuk Masa Depan yang Tangguh” (Empowering the Next Generation for a Resilient Future).
Tema ini menekankan pentingnya sektor pendidikan dalam mengurangi risiko bencana, khususnya bagi anak-anak usia sekolah, dengan memastikan sekolah-sekolah menjadi tempat yang aman dan tahan bencana, terintegrasi dengan sistem peringatan dini.
Selain itu, pendidikan yang sesuai dengan usia anak-anak dapat memberdayakan mereka untuk memahami risiko yang ada dan bertindak cepat dalam merespons peringatan dini, menjadikan mereka agen perubahan di komunitas yang lebih tangguh.
Kerangka Kerja Keselamatan Sekolah Komprehensif 2022-2030 yang dikembangkan oleh Aliansi Global untuk Pengurangan Risiko Bencana dan Ketahanan di Sektor Pendidikan (GADRRRES), dipimpin oleh UNESCO dan UNICEF, turut didukung sebagai upaya mewujudkan sekolah-sekolah yang aman dan siap menghadapi bencana.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menegaskan pentingnya peran kaum muda dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
“Kaum muda harus dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan untuk membentuk masa depan yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih tangguh terhadap iklim,” ujarnya.
Sektor pendidikan memiliki peran vital dalam melindungi dan memberdayakan generasi muda demi menciptakan masa depan yang bebas dari bencana.***