Radarjakarta.id | BANDUNG – PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (PLN UP2B Jabar) salurkan satu unit gerobak sampah listrik melalui komunitas pegiat lingkungan, Inwaste Indonesia, untuk warga RW 20 Perumahan Rancamanyar Regency 2 Bandung.
Kegiatan ini merupakan serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UP2B Jabar yang berfokus pada pengelolaan sampah terpadu untuk Kelompok Rentan di Bandung.
Diharapkan melalui program TJSL ini, masyarakat juga turut berperan aktif dalam penanganan sampah di lingkungan sekitar mereka.
Munawwar Furqan selaku General Manager PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B JAMALI) menyatakan bahwa kegiatan TJSL ini diharapkan bisa mendukung misi besar untuk mengatasi permasalahan sampah.
“Setiap hari sampah terus dihasilkan dan bertambah, tak jarang pengolahan sampah yang kurang tepat dan terbatasnya lahan TPA menjadi salah satu permasalahan penumpukan sampah dan mencemari lingkungan. Dengan memberi bekal ilmu dan mendorong masyarakat aktif menangani sampah, diharapkan misi besar menyelesaikan permasalahan lingkungan mengenai sampah bisa teratasi,” ungkap Munawwar.
Manager PLN UP2B Jabar, Akhmad Duli, menyatakan PLN UP2B Jabar konsisten mendukung penanganan sampah, khususnya di Kota dan Kabupaten Bandung. Menurutnya, permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat. Pemberian kendaraan ramah lingkungan gerobak sampah listrik untuk pengangkutan sampah juga sejalan dengan pencapaian tujuan besar Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 .
“PLN terus berkomitmen mengatasi permasalahan lingkungan. Tidak hanya sebagai alat pengangkut sampah, gerobak sampah listrik ini juga lebih hemat dan ramah lingkungan. Dengan adanya gerobak sampah listrik ini kami berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan”, ujar Duli.
Utari Madani Jayyidah, CEO Inwaste Indonesia, mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan dari PLN tersebut.
Saat ini Inwaste Indonesia melakukan edukasi terkait permasalahan sampah kepada warga di Desa Rancamanyar.
Contoh kecilnya mengajak kalangan Ibu Rumah Tangga melakukan pemilahan sampah rumah tangga seperti memisahkan sampah organik segar dan sampah sisa makanan. Selain itu melakukan pemilahan sampah anorganik dan sampah residu.
Langkah kecil tersebut bisa berdampak besar jika kalangan rumah tangga membiasakan pemilahan sampah. Jika tidak, sampah anorganik akan tercampur dengan sampah organik sehingga menimbulkan pencemaran udara.
Dengan adanya pemilahan sampah, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Sampah adalah hal yang kadang dianggap remeh, namun jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan berbagai pencemaran dan penyakit.
Anas Saefudin, perwakilan RW 20 Perumahan Rancamanyar Regency 2 menyampaikan apresiasinya atas penyaluran gerobak sampah listrik dari PLN dan berharap sinergi PLN dengan masyarakat menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dapat terus berlanjut.
Kedepannya, pengangkutan sampah organik akan diperluas tidak hanya di RW 20 Perumahan Rancamanyar Regency saja. Dengan adanya program Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Sampah Terpadu serta bantuan gerobak sampah listrik, diharapkan dapat mengurangi permasalahan sampah di Kota dan Kabupaten Bandung.