Direktur Diktis: “Jangan Sampai Terjebak Learning Poverty”

Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Studium General dengan tema “Pengembangan Perfuruan Tinggi Berbasis Pesantren” oleh, Prof. Dr.Zainul Hamdi, Rabu, 4 September 2024 di Gedung Islamic Center Surabaya.
banner 468x60

RadarJakarta.id|SURABAYA-Dalam rangka dimulainya proses perkuliahan bagi penerima beasiswa pemerintah provinsi Jawa Timur tahun 2024, Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Studium General dengan tema “Pengembangan Perfuruan Tinggi Berbasis Pesantren” pada Rabu, 4 September 2024 di Gedung Islamic Center Surabaya.

Sebabyak 855 mahasiswa baru penerima beasiswa S1, S2, dan S3 PTKI serta M2/S2 Ma’had Aly hadir dalam kegiatan ini. Selain itu, 33 mahassiswa penerima beasiswa S1 Universitas Al-Azhar yang sedang mengikuti matrikulasi bahasa di Markaz Al-Azhar Indonesia di Jakarta serta 90 mahasiswa penerima beasiswa yang ada di Mesir juga bergabung secara daring dalm kegiatan tahunan ini.

Acara juga dihadiri oleh 44 rektor/ketua PTKI dan Mudir Ma’had Aly mitra penyelenggara beasiswa pemprov jatim, PJ Gubernur dan para pimpinan Organidasi Perangkat Daerah Pemprov Jatim.

Hadir untuk memberikan ceramah umum dalam kegiatan itu, Prof. Dr. H. Zainul Hamdi, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementrian Agama RI. Dalam ceramahnya pria tang akrab disapa Prof Inung ini menyampaikan hasil evaluasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi keagamaan Islam. “Indeks Pembeagunan Manusia (IPM) di Indonesia memang mengalami peningkatan, tetapi apakah PTKI menjadi faktor dan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan itu”. Demikian Prof Inung memulai ceramahnya, di Surabaya, Rabu(4/9/2024).

Lalu prof inung mengungkap beberapa data menarik. Antara lain bahwa dari 58 PTKIN di Indinesia, hanya 7 yang APT (akreditasi perguruan tingg) nya unggul. Untungnya sejak ia menjabat, dilakukan percepatan sehingga bertambah 9 lagi yang kini APT nya unggul. “Jadi sekarang sudah ada 16 PTKIN yang unggul”, demikian paparnya.

Bagaimana dengan PTKIS ?. Menurut nya data dikementrian menunjukkan bahwa ada 796 PTKIS, 159 diantaranya di Jatim. Belum ada satupun yang unggul. Hanya 0,6 % program studinya yang unggul dan hanya 2,6 % dosen yang mengajar di PTKIS memenuhi kualifikasi lektor kepala dan Guru Besar.

Dari data itu, Prof Inung menyampaikan kekhawatiran akan gejala “learning poverty”, yakni ketiadaan proses pendidikan yang bermutu di PTKI, sehingga hanya akan menghasilkan sarjana atau lulusan pendidikan tinggi yang bergelar tapi tidak memeiliki kompetenai akademik yang sesuai dengan gelarnya.

Oleh karena itu, Prof inung berharap program beasiswa pemprov jatim ini, dapat menjadi stimulan bagi para penyelenggara pendidikan tinggi dan mahasiswa penerima beasiswa untuk bersama-sama berkomitmen mengembangkan pendidikan bermutu di PTKI.

“Kami yang di kementrian, sedang dan terus memberikan kebijakan yang mensupport itu, dan saya berharap semua bergerak ke arah yang sama untuk kemajuan PTKI”, demikian ajaknya. |Eka*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60