Dosen Vokasi UI Kenalkan Aplikasi Merubah Sampah Botol Menjadi e-Money kepada Siswa Master

banner 468x60

Radarjakarta.id | DEPOK – Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat  Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia mengadakan pengolahan sampah menjadi uang elektronik atau e-money.

Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Masjid Terminal atau Master di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ketua kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat sekaligus
dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Vokasi UI Ari Nurfikri ada sekitar 40  siswa yang hadir mengikuti kegiatan pengabdian  pemberdayaan masyarakat dengan judul “Plasticpay : Tukar Sampah Plastik dengan Uang Elektronik.

Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat diawali dengan edukasi dalam pemisahan sampah organik dan non organik agar dapat mudah diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.

Lalu, dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan praktik menggunakan aplikasi plasticpay oleh tim pengabdi yang terdiri dari Ari Nurfikri Supriadi, Nia Murniati,, Elsa Roselina Deni Danial Kesa dan tim dari Plasticpay.

Sampah botol plastik dikumpulkan dalam Dropbox yang diberikan Plasticpay kepada Sekolah Master. Sampah botol plastik akan di-pick up oleh tim Plasticpay lalu akan dikonversi menjadi saldo e-money.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran generasi muda yang menempuh pendidikan Paket C di Sekolah Master Indonesia dalam pengelolaaan sampah botol plastik menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan bagi sesama,”katanya.

Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik kedua di dunia dan negara pengimpor sampah plastik merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah, akademisi dan masyarakat yang harus dapat diselesaikan.

Selama ini permasalahan sampah plastik masih bertumpu pada pemerintah, belum ada sinergi antara ketiga stakeholder tersebut.

Dia menyampaikan, intervensi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah banyak dilakukan dalam mengatasi masalah sampah plastik.

Diperlukan penguatan pengetahuan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik.

Sementara Provinsi Jawa Barat menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023 menjadi provinsi ketiga nasional timbulan sampah tertinggi yakni sebanyak 4,3 juta ton.

“Untuk Kota Depok menyumbangkan timbulan sampah yang cukup banyak, sehingga TPA Cipayung dimiliki Kota Depok over kapasitas,”katanya.

Berbagai upaya telah banyak dilakukan pemerintah maupun masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah, salah satunya adalah Sekolah Master atau akronim dengan Sekolah Masjid Terminal merupakan sekolah gratis bagi anak-anak jalanan, masyarakat tidak mampu, pemulung, pengamen yang berlokasi di area terminal Depok, Jawa Barat.

Siswasekolah Master merupakan peyandang masalah kesejahteraan sosial yang sebagian bekerja serabutan di pagi hingga siang hari untuk memenuhi kebutuhannya, dan siang hari hingga sore hari belajar di sekolah Master mengambil Paket C.

Salah satu upaya dalam dalam mengedukasi siswa Master untuk menumbuhkan kesadaran perlu dibarengi dengan inovasi, salah satunya menggandeng mitra Plasticpay. Plasticpay adalah gerakan sosial berbasis platform digital yang mengajak masyarakat untuk merubah sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.

Sampah anorganik seperti botol plastik yang sulit diurai alam perlu dikelola dengan prinsip circular economy agar menjadi produk lain yang lebih bernilai. 

Dengan adanya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat ini, diharapkan dapat meningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa Sekolah Master tidak membuang sampah botol plastik sembarangan.

Dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran tersebut akan menurunkan timbulan sampah plastik di Kota Depok serta memberikan dampak ekonomi berupa tambahan pendapatan bagi siswa penyandang masalah kesejahteraan sosial.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60