Radarjakarta.id | JAKARTA – Meningkatkan Tugas dan Fungsi Polri di Masyarakat, khususnya di bidang Kesehatan Masyarakat, RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri Gelar Pendekatan Official Hospital ke Orang Tua dan Pengelola Sekolah dan Pondok Pesantren terkait Maraknya Kasus Perudungan (Bullying) dengan korban dan pelaku siswa atau pelajar sekolah.
Melalui Program Official Hospital ini, Tim RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri akan melakukan pendekatan ke orang tua dan pengelola sekolah dan pengasuh sejumlah Pondok Pesantren untuk diberikan Empowering meliputi Sosialisasi, Edukasi, Mitigasi serta pemahaman bagaimana mencegah Aksi Bullying yang bisa terjadi di sekolah atau pondok pesantren.
Sebagai Tahap Awal dalam Program yang baru pertama kali ada di Indonesia ini, pihak RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri menggelar Seminar tentang Pendekatan Official Hospital Rumah Sakit Bhayangkara untuk Mencegah dan Menekan Isu Bullying Dalam Penerapan Layanan Terpadu yang digelar di RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri dikawasan Kramat Jati-Jakarta Timur Kamis pagi (29/08).
Selain menghadirkan Tim Dokter Ahli RS Bhayangkara yang berkompeten dalam Kasus Perudungan atau Bullying, dalam Seminar yang diikuti ratusan orang tua dan pengasuh serta Guru Sebuah Pondok Pesantren Besar dikawasan Muncul Cibubur-Jakarta Timur ini, juga dihadirkan Perwakilan dari Kementrian PPA dan Kemenag yang memberikan Edukasi terkait Masalah Bullying yang marak terjadi disejumlah daerah di Indonesia.
Menurut rencana, sebagai tindak lanjut dari Seminar tersebut, pihak RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri akan melakukan Program Official Hospital Rumah Sakit dengan mendatangi langsung ke pondok pesantren Al Hamid untuk berinteraksi langsung dengan Siswa dan Guru berikut pengasuh sekolah dan Pondok Pesantren untuk memberikan edukasi langsung dalam rangka mencegah Aksi Perudungan atau Bullying di Sekolah atau Pondok Pesantren.
Program Pencegahan Aksi Perudungan atau Bullying melalui Official Hospital ke sekolah yang digagas oleh RS Bhy Tk 1 Pusdokkes Polri, Pertama di Indonesia, Hal tsb di jelaskan lgs oleh Waka Rs Bhy Tk 1 Pusdokkes Polri, KBP dr Erwinn Zainul Hakim MARS , MH ini, menurut rencana akan dilakukan oleh seluruh RS Bhayangkara Polri se-Indonesia, dg akan di lakukan percontohan role model di 11 rs bhy dulu
“ Ide dan Gagasan ini muncul karena maraknya Aksi Perudungan atau Bullying disejumlah sekolah disejumlah daerah di Indonesia yang melibatkan siswa sebagai korban dan pelaku Perudungan. Untuk itu kita akan melakukan Pendekatan langsung ke siswa, guru, pengasuh ponpes, dan orang tua di sekolah agar tidak terjadi lagi Aksi Bullying yang bisa mempengaruhi sikap dan psikologis siswa, baik sebagai korban atau pelaku, “ tegas Kombes Pol Dr Erwinn Zainul Hakim MARS.MH.Kes.
Menurut Perwira Menengah Polri yang pernah menjabat sebagai Kabiddokes Polda Jatim ini, Aksi Perudungan atau Bullying ini bisa dicegah dengan memberikan Edukasi dan Pemahaman terkait Bagaimana caranya mencegah dan mengantisipasi Aksi yang bisa mempengaruhi Masa Depan Siswa.
“ Tim dari RS Bhayangkara Polri akan memiliki cara tersendiri dalam memberikan Edukasi ke Masyarakat di lingkungan sekolah untuk mencegah Aksi Bullying,” tambah Erwinn.
Sementara itu sejumlah orang tua siswa yang mengikuti Seminar Tentang Pendekatan Official Hospital Rumah Sakit Bhayangkara untuk Mencegah Aksi Bullying dalam penerapan Layanan Terpadu di RS Polri Kramat jati-Jakarta Timur menyambut Positif Program RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri untuk mencegah Aksi Bullying.
Orang tua siswa berharap, melalui Program RS Bhayangkara Polri ini bisa menekan Angka Aksi Bullying di Sekolah sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan keberadaan anaknya saat berada di lingkungan sekolah atau pondok pesantren.
“ Alhamdulillah, kita akan dukung program antisipasi dan pencegahan Aksi Bullying yang dilakukan RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri,” ujar Nina, salah satu orang tua siswa.