Radarjakarta.id | JAKARTA – Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk memberantas stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara resmi meluncurkan inisiatif “Pembina Para Ibu Bangsa”.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi kerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dan Indonesia’s Roundtable of Young Economists” (INRY) atau dikenal juga sebagai Meja Bundar Ekonom Muda Indonesia.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan para ibu di seluruh penjuru Indonesia untuk berperan aktif menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan stunting dan pembentukan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi sesuai dengan perkembangan zaman.
Inisiatif “Pembina Para Ibu Bangsa” ini akan bergerak secara gotong royong bersama private sector dan para pemimpin wanita untuk memberikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada para ibu, terutama yang berada di daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi serta masih tidak memiliki akses kepada infrastruktur yang memadai serta jaringan internet.
Melalui kegiatan ini, para ibu akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan seputar gizi, kesehatan, dan pendidikan anak usia dini, sehingga mereka dapat memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.
Ketua Bidang Jaminan Kesehatan Nasional Pengurus Besar IDI, Dr. Misbahul Munir, MKK, menyampaikan, stunting adalah masalah serius yang mengancam masa depan generasi kita.
“Melalui ide ini, kami ingin memberdayakan ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan cerdas,” kata Dr. Misbahul Munir, pada acara peluncuran inisiatif “Pembina Para Ibu Bangsa,” di Gedung Dr. R. Soeharto, kantor Pengurus IDI dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (22/8/2024).
“Menggunakan kurang lebih akses dan pengaruh dari 200.000 lebih dokter di bawah PB IDI. Dengan begitu, kita tidak hanya memberantas stunting, tetapi juga membangun SDM yang berkualitas untuk masa depan bangsa,” tambahnya.
Program inisiatif “Pembina Para Ibu Bangsa,” juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, akademisi, dan organisasi masyarakat, untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi ini diharapkan angka stunting di Indonesia dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Oleh karenanya, IDI, BKKBN dan INRY akan mengadakan Malam Apresiasi serta mewakili masyarakat luas menganugerahkan penghargaan kepada Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri sebagai Pembina Para Ibu Bangsa.
Tak hanya penghargaan, dalam acara malam apresiasi tersebut akan ada aksi musikal singkat
yang menggambarkan kehidupan Megawati Soekarno yang dipersembahkan oleh salah satu personil P-Project, Yosi Mokalu dan tim.
Wakil Ketua INRY, Leonardo A. Putong menjelaskan, figur dan peran Megawati Soekarnoputri memiliki rekam jejak yang bagus, serta menjadi teladan, sangat tepat menjadi Pembina Para Ibu Bangsa.
Menurutnya, Megawati diangkat bukan dengan ‘baju’ politis lagi tapi sebuah ikon bangsa. Seorang ibu yang berjuang dan menghasilkan hal-hal besar dan ini bisa memberikan kesejukan dan arahan bagi Indonesia hari ini dan di masa akan mendatang.
Lebih lanjut Leonardo menjelaskan, Ibu Bangsa adalah semua ibu di seluruh Indonesia, dari pelosok hingga ibu kota. Dari yang sulit mendapatkan akses air bersih, transportasi sulit, hingga infrastuktur terbatas.
“Mereka ini yang melupakan jati dirinya, karena itu kepentingannya harus diperjuangkan. Ibu Bangsa ini memberikan amanat kepada presiden terpilih, tidak hanya sekarang tapi hingga menjelang Indonesia Emas 2045,” ungkap Leonardo.
Sebagai informasi, Pembina Para Ibu Bangsa adalah sebuah posisi non-politis yang dipersiapkan untuk menggalang sebuah badan gotong royong yang mencakup segenap pemimpin perempuan Indonesia untuk berdiri dan bahu membahu mengatasi berbagai kesulitan bangsa dengan cara-cara kolaboratif, memberikan muatan nilai kepercayaan pada setiap program unggulan pemerintah terpilih.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Malam Apresiasi Pembina Para Ibu Bangsa, dr. Didik K. Wijayanto mengatakan, melalui kegiatan dan edukasi publik ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, pendidikan dan peningkatan serta kesejahteraan keluarga akan lebih ditingkatkan.
“Kami yakin bahwa para ibu-ibu Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan memberikan mereka dukungan yang tepat, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat, yang siap menghadapi tantangan masa depan,” papar dr. Didik K. Wijayanto.
Senada dengan dr. Didik K. Wijayanto, mewakili KCP grup dan INRY, Eunike Lerri Mantiri, mengatakan dengan terus berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN, Sutrianingsih mengatakan peran seorang Ibu, harus senantiasa dimuliakan dalam proses kebangsaan, jangan sekedar dijadikan korban proses politik tanpa sebuah rencana kesejahteraan yang baik. BKKBN dan segenap jajaran berkomitmen mensukseskan semua program terkait kependudukan berkualitas 15 sampai 20 tahun mendatang.
“Dengan adanya kegiatan ini kami harapkan menjadi potret keberhasilan dari berbagai bidang.baik bidang kesehatan, ekonomi dan bidang lain yang mendukung untuk Indonesia maju dan Indonesia unggul ditahun 2045,” pungkas Sutrianingsih.
Menurut rencana, malam apresiasi pembina para ibu bangsa ini akan digelar pada 26 Agustus 2024, di Menara Kompas Studio 1, Palmerah, Jakarta Barat.
Penghargaan yang akan diberikan pada malam apresiasi nanti berupa karya seni unik berbahan dasar logam yang menggambarkan perjuangan seorang Ibu meninggikan kualitas kehidupan anaknya. Karya unik ini disponsori oleh Moie Group.| Herbowo*