Aparat kepolisian Inggris turun ke lokasi kerusuhan di Croydon, Londong Selatan
Radarjakarta.id | LUAR NEGERI – Pemerintah Inggris sedang mengalami aksi protes hingga gelombang kerusuhan terburuk dalam 13 tahun terakhir. Demonstran sayap kanan menargetkan pencari suaka dan komunitas etnis minoritas di seluruh negeri.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menggelar rapat darurat komite pemerintah, Senin (5/8/2024), di tengah kerusuhan yang melanda negara tersebut belakangan ini.
Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan sayap kanan setelah serangan penusukan fatal di kota tepi laut Inggris utara Southport pada 29 Juli 2024
Kerusuhan itu sebagai perkembangan dari aksi protes massal yang dipicu sentimen antiimigran dan anti-Muslim.
Media Inggris melaporkan, pada Minggu (4/8/2024) kemarin, para demonstran menyerang sejumlah hotel di Kota Rotherham dan Tamworth.
Massa sayap kanan radikal menduga hotel-hotel tersebut menampung para imigran. Akibatnya, kerusuhan massal pun tak terelakkan.
Laporan palsu yang disebarkan oleh akun-akun media sosial sayap kanan ekstrem mengklaim tersangka adalah seorang Muslim dan seorang migran. Kebencian terhadap Muslim dan imigran ini tercermin dalam nyanyian-nyanyian dari massa pengunjuk rasa.
Polisi sejauh ini mengatakan tersangka adalah seorang pria berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan tinggal di sebuah desa dekat Southport.
Unjuk rasa sayap kanan menyebar ke lebih banyak kota di Inggris dan Belfast, Irlandia Utara, yang mengakibatkan lebih dari 140 penangkapan.
Untuk merespon kerusuhan ini, Dewan Kepala Kepolisian Nasional mengerahkan 4.000 petugas tambahan di seluruh negeri. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk pengunjuk rasa yang menargetkan komunitas Muslim dan komunitas etnis minoritas lainnya, termasuk serangan terhadap masjid. Ia juga mengecam “kekerasan yang tidak berperikemanusiaan” oleh orang-orang yang menunjukkan hormat ala Nazi.
Saat Inggris bergulat dengan demonstrasi penuh kekerasan ini, lebih dari 140 orang telah ditangkap sejak Sabtu malam. Situasi masih tidak stabil, dengan pihak berwenang dalam keadaan siaga tinggi untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut.*