Radarjakarta.id | TANGERANG – Kampus Kehidupan adalah sebuah program inovatif yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) dengan tujuan memberikan kesempatan pendidikan tinggi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sesuai dengan Pasal 31 ayat (1) dalam UUD 1945, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Kanwil Kemenkumham Banten bersama dengan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang menggelar sidang skripsi bagi mahasiswa fakultas agama islam Kampus Kehidupan.
Program pendidikan yang dimulai sejak November tahun 2020 ini, kini sudah memasuki semester akhir yang dimana para mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan program pendidikannya hinga menjadi sarjana. Sebanyak 7 (tujuh) orang mahasiswa Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Tangerang diuji karya tulisnya oleh 3 (tiga) dosen penguji dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.
Dr. Karmawan M.A, sebagai salah satu penguji dan juga Dekan Fakultas Agama Islam mengaku bangga dengan semangat dan hasil kerja keras dari para mahasiswa Kampus Kehidupan di Lapas Pemuda Tangerang ini, “Hari ini kami laksanakan sidang skripsi bagi mahasiswa fakultas agama islam Kampus Kehidupan, saya merasa bangga karena mereka dapat menjawab dengan baik serta memperlihatkan profesionalisme mereka sebagai mahasiswa. Tentu ini merupakan sebuah titik balik yang sangat baik bagi mereka,”.
Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Wahyu Indarto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa kampus kehidupan atas pelaksanaan sidang skripsinya. Wahyu mengungkapkan keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa semangat belajar dan keinginan untuk berubah tidak pernah padam, bahkan di dalam lingkungan pemasyarakatan. Serta keberhasilan ini bukan hanya milik pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh warga binaan pemasyarakatan.
“Pendidikan adalah kunci utama dalam pembinaan narapidana. Melalui program Kampus Kehidupan, kita telah membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengubah hidup seseorang. Keberhasilan para mahasiswa ini menunjukkan bahwa dengan kesempatan yang tepat, siapa pun dapat mencapai kesuksesan. Saya berharap ke depan, semakin banyak Warga Binaan Pemasyarakatan yang dapat mengikuti program ini dan meraih cita-citanya,” harap Wahyu. | Eva*
