Radarjakarta.id | SURABAYA – Viral di media sosial (Medsos) sebuah video mengulas Bakso Ronggolawe di Surabaya. Disebutkan oleh pembuat video itu bahwa kedai Bakso yang berada di Kawasan Kenjeran disebut menggunakan bahan campuran daging tikus. Pemilik Bakso Ronggolawe, Rujito, melaporkan pemilik akun media sosial ke polisi.
Pemilik bakso menegaskan laporannya ke polisi terhadap akun media sosial karena sudah menyebarkan hoaks.
Akibat postingan ini, pemilik warung bakso pun mengaku omzetnya menurun drastis. Apalagi dalam satu hari yang biasanya menjual 500 porsi, sejak viral anjlok menjadi 100 porsi.
Sang pemilik pun shock karena warung bakso yang dibangun dari tahun 1986 tiba-tiba sepi akibat video viral yang belum pasti kebenarannya.
“Saya sendiri tidak tahu apa maksud dan tujuan pelaku membuat konten dan menyebarkan hal seperti itu,” tandasnya.
Rujito pemilik warung bakso pun membantah baksonya menggunakan daging tikus. Ia juga melaporkan akun penyebar video tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak atas pencemaran nama baik, penyebar hoax, dan perbuatan yang tidak menyenangkan.
Lewat putrinya Intan Puspita Mayasari (33), Rujito melaporkan akun TikTok @Juragankartunlama ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Pelabuhan Tanjung Perak pada 15 Juli 2024 yang telah diterbitkan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor: STPL/B/416/VII/2024/SPKT/POLRES PELABUHAN TANJUNG PERAK/POLDA JATIM.(*)