Viral! Roti Aoka Diduga Mengandung SDHA, YLKI dan BPOM Menanggapi

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA — Roti sejuta umat Aoka tengah viral dan menjadi kegaduhan di masyarakat. Roti Aoka disebut mengandung pengawet berbahaya, memakai zat sodium dehydroacetate yang dinilai seharusnya ada di kosmetik.

Dugaan Awalnya, beredar hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia yang menunjukkan bahwa Roti Aoka mengandung Sodium Dehydroacetate (SDHA).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

SDHA merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat yang umumnya digunakan sebagai pengawet di berbagai produk.

Bahan ini memiliki sifat larut dalam air, propilen glikol, dan gliserin, serta tahan terhadap cahaya dan panas pengawet yang biasa digunakan dalam kosmetik.

SDHA tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan pangan yang diperbolehkan oleh BPOM RI. Sehingga dugaan ini membuat para konsumen waswas lantaran terdapat bahan pengawet di dalam roti Aoka.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) lebih cepat tanggap merespons kasus viral menyangkut konsumsi pangan di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan gaduh produk roti Aoka yang sempat dituduh mengandung pengawet berbahaya lantaran memiliki masa simpan hingga berbulan-bulan.

Ketua YLKI Tulus Abadi menyebut respons cepat tanggap BPOM akan memberikan dampak besar terkait kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

“Saran untuk BPOM, lebih proaktif dalam pengawasan pasca pasar, dan proaktif dalam memberikan tanggapan cepat terhadap kasus baru di lapangan, agar masyarakat tidak bingung dan simpang siur,” kata Tulus, Senin (22/7/2024).

BPOM RI menyatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi terkait isu tersebut. Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa tidak ditemukan bukti adanya SDHA dalam sampel Roti Aoka yang diuji.

Namun, saat ini BPOM RI masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan keamanan produk Roti Aoka.

Belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Roti Aoka mengandung bahan pengawet berbahaya. Sebagai konsumen, sangat penting untuk tetap cerdas dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60