Radarjakarta.id | JAKARTA – Konser tunggal persembahan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) bertajuk “Tony Wenas The Piano Man” siap digelar di The Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Jumat (7/6/2024) mendatang.
Dalam konferensi persnya, Tony Wenas mengungkapkan alasannya menerima tawaran dari pengurus PAPRI untuk menghelat acara yang menjadi perayaan perjalanan karir musikalnya selama lebih dari 40 tahun di industri musik Tanah Air.
“Saya mau tampil dalam konser ini, sebagai hormat saya pada perjuangan PAPPRI di seluruh Indonesia, agar kita selain jago kandang juga kelak akan jago tandang,” ungkap suami dari Roshita Manik ini dan ayah dari Diego Clasio Fernando Wenas pada Senin (03/06/2024).
Pada konser tunggal ini, Tony Wenas akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, Krisna Prameswara, Once Mekel, Ruth Sahanaya, Eka Deli, Lilo, Kadri Mohammad, Rio Sidik, Rega Dauna, Tantowi Yahya, MC Kamidia Radisti, dan tentu saja Solid 80, band yang mengawali karir Tony Wenas.
Bertindak sebagai pengarah musik adalah kibordis, Krisna Prameswara. Krisna akan bekerjasama dengan musisi, Dwiki Dharmawan yang juga adalah Sekjen PAPPRI, dalam mengemas musik secara keseluruhan. Dwiki Dharmawan akan bertindak sebagai conductor dan orkestrator untuk Strings & Horn Section.
Sebagai informasi, kiprah musik Tony Wenas telah dimulai pada tahun 1980. Itulah saat ia masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di sana, bersama teman-teman se-kampus, mereka membentuk grup musik bernama Solid 80.
“Awalnya kami memainkan lagu-lagu The Beatles, Earth Wind, and Fire. Lalu akhirnya kami menjadi band Epigon Queen, karena paling sering meng-cover lagu mereka. Saya masih ingat saat pertama kali menyanyikan lagu ‘Bohemian Rhapsody’ salah satu masterpiece Queen, bersama Solid 80. Di Studio 5 RRI, secara live on air,” ujar pria yang menjabat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia itu.
Meski Solid 80, band yang membuatnya terkenal dalam industri musik, namun sosok multi talenta ini selalu membuka dirinya untuk berkarya bersama musisi lainnya. Misalnya Fariz RM yang lantas mengajaknya bergabung dengan Symphony, band yang dibentuk alm. Jimmy Paais dan Herman Gelly di mana Fariz ikut bergabung sebagai bassis.
Kelompok musik yang populer di awal 80-an itu, dibentuk untuk mengakomodir perkembangan musik dunia bersamaan dengan perkembangan teknologi digital dalam dunia musik.
Selain itu, Tony Wenas pernah menjadi keybordist Makara di tahun 1981. la juga pernah gabung dengan band Hookerman, memainkan karya-karya supergroup dunia, seperti Uriah Heep, Kansas, dan Rainbow.
Tony juga bagian dari Prasakti, band yang meng-cover lagu-lagu klasik rock. Dan, salah satu awal perjalanan bermusiknya, bersama band sekolahnya, Tony muda tampil di festival band antar SMA se- Jakarta.
Sementara itu perkawanan dekatnya dengan Fariz RM, terus berlanjut hingga kini. Mereka membentuk grup vokal Gentlemen, bersama Deddy Dhukun dan Mus Mujiono. Pada 2023, mereka tampil di Prambanan Jazz Festival, Yogyakarta.
Tony Wenas merasa bahagia dan bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak. Terutama melihat persiapan DPP PAPPRI dan kerja keras tim PAPPRI Live yang menyiapkan konser tunggalnya.
Konser yang bersifat undangan premium terbatas ini, mendapatkan dukungan dari sejumlah sponsor utama, seperti PT Pertamina (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sponsorship lainnya seperti PT Pangansari Utama, PT Anugerah Tuhup Raya, TaxPrime, Benchmark Advantage Group, dan PT Semesta Alam Barito (SAB) hingga dukungan dari Kompas Group (Harian Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV), Radio Digital DeHills, Rumah Produksi Planet Design Indonesia dan Konveksi asal Bandung, Roda Randata.
“Terima kasih atas semua dukungan, semoga konser tunggal saya ini bisa dikenang sebagai salah satu persembahan terbaik dari sebuah konser musik di Indonesia,” pungkas Tony.|Ilham*