Foto RW alias Riwanti (36) diduga melakukan percobaan membunuh anak tirinya
Radarjakarta.id | ROKAN HILIR – Polisi menangkap seorang perempuan berinisial RW alias Riwanti (36) diduga melakukan percobaan membunuh anak tirinya di Kepenghuluan Pondok Kresek, Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Rabu (8/5/2024).
Pelaku mencoba meracuni anak tirinya, Baihaki (11) gunakan racun tikus Timex yang dicampur dalam kopi instan.
Kapolsek Pujud AKP Tri Adiyatmika menjelaskan, percobaan pembunuhan itu dilakukan RW pada Minggu (5/5/2024). Modusnya dengan cara memasukkan racun tikus ke dalam botol kopi susu yang akan diminum anak tersebut.
Benar, pelaku sudah ditahan di Polsek Pujud,” katanya, Kamis (9/5).
“Dari pengakuannya, pelaku mencampur dua bungkus racun tikus ke dalam botol minuman anak tirinya itu. Kami telah menyita satu botol sisa minuman kemasan merek Golda Coffee yang diduga dicampur dengan racun tikus (Timex) di lokasi kejadian,” kata AKP Tri.
Lebih lanjut, Kapolres Rohil menerangkan, awalnya paman korban bernama Masmin dihubungi oleh istrinya dan memberitahu bahwa keponakannya Baihaki mengalami kejang-kejang. Masmin yang saat itu sedang bekerja, langsung bergegas pulang. Setibanya di rumah, Masmin bertanya kepada istrinya kenapa keponakannya bisa kejang-kejang.
“Jadi istrinya itu menceritakan bahwa korban kejang-kejang setelah diberi minum Golda Coffe (kopi susu kemasan botol) yang diberi ibu tirinya (Riwanti),” terang Kapolres Rohil.
“Selanjutnya korban dibawa sama Masmin dan istrinya ke Rumah Sakit Ibunda di Bagan Batu. Korban pun diobati dan berhasil diselamatkan,” sambungnya.
Pada saat di Rumah Sakit, Masmin mendapat penjelasan. Dimana, Baihaki kejang-kejang kerena keracunan racun tikus. Mendengar hal itu, Masmin tidak terima dan langsung membuat laporan ke Polsek Pujud.
“Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, pelaku (Riwanti) mengakui telah memberi minum kemasan merk Golda Coffee yang telah dimasukkan atau dicampur dengan racun tikus jenis timex dua bungkus,” jelas AKBP Andrian.
“Pemicunya sakit hati sama suaminya. Karena setiap diajak pulang kampung, suaminya selalu menolak. Hal itu yang memicu pelaku ingin membunuh anak tirinya,” tambahnya. | Santi Sinaga*