Radarjakarta.id | DEPOK – Buruknya tingkat kehadiran para oknum oknum anggota DPRD kota depok disetiap momen sidang Paripurana khusunya menyabut HUT Kota Depok yang ke 25 tahun pada Jumat 26 April 2024, membuat citra lembaga yang terhormat DPRD Kota Depok tidak lagi terhormat.
Kasno selaku Ketua LSM Kapok kepada wartawan pada Jumat (26/4) mengatakan akibat ketidakhadiran mengakibatkan lembaga DPRD Kota Depok yang bobrok.
Anggaran Negara untuk fasilitas para oknum oknum DPRD kota Depok tidak dipergunakan sebagai mana mestinya berpotensi bau busuk alias diduga dikorupsi.
Salah satu contoh kecil anggaran yang sudah dipersiapkan dan terserap untuk jamuan makan dan minum, transport, tunjangan kinerja, sewa kendraan, dan lain lain untuk 50 Anggota DPRD.
Nyatanya yang hadir hanya 18 orang, sementara yang 41 orang disinyalir makan gaji buta, terkecuali ada 1 orang yang izin karena benar benar sakit mata seperti wakil ketua DPRD Ibu Yeti Wulandari.
“Maka dari itu kami dari LSM KAPOK menghimbau dan mendesak kepada seluruh lembaga lembaga Negara di Indonesia untuk memboikot dan menolak permohonan studi banding atau kunjungan kerja dari lembaga DPRD kota depok tanpa terkecuali,”katanya pada Jumat (26/4).
Dia menambahkan
agar pemboikotan dan penolakan permohonan tersebut menjadi pembelajaran untuk memperbaiki kinerja 50 anggota DPRD Kota Depok dimasa yang akan datang.***