RadarJakarta.id | Jakarta – Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto meminta Suku Dinas Pendidikan I dan II untuk menindak tegas para pelajar yang diamankan aparat Polres Jakarta Barat yang diduga terlibat tawuran (takjil on the road).
“Tadi pak kapolres telah menyampaikan bahwa sebagai bentuk rasa tanggung jawab kami terhadap anak-anak didik yang melakukan kegiatan yang menganggu ketertiban umum, sesuai perintah Pj Gubernur DKI Jakarta yang menginstruksikan para pelajar yang terlibat tawuran dan menganggu ketertiban umum maka ada fasilitas-fasilitas yang akan dicabut,” kata Uus Kuswanto, usai menghadiri pengembalian anak-anak sekolah yang terlibat tawuran (takjil on the road) di halaman markas Polres Jakarta Barat, Senin (8/4/2024).
Menurutnya, Suku Dinas Pendidikan wilayah I dan II akan melakukan pendataan terhadap pelajar yang diamakan aparat keamanan. Karena tak semua pelajar yang diamankan itu berasal dari wilayah Jakarta Barat, melainkan sejumlah wilayah lain seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Tangerang.
Untuk pelajar yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat, Uus telah menginstruksikan Sudis Pendidikan I dan II untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera ditindaklanjuti.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar menyampaikan dan memberikan sanksi kepada pelajar yang terlibat dalam kegiatan ini. Kami akan mengambil langkah tegas sesuai instruksi dari Pj Gubernur DKI Jakarta,” jelasnya.
Pihaknya meminta para orangtua agar lebih mengawasi dan membina anaknya agar tidak terulang kembali kegiatan-kegiatan yang dapat menganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
Diberitakan, aparat Polres Jakarta Barat mengamankan sebanyak 71 pelajar dan pemuda dalam suatu Operasi Ketupat Jaya tahun 2024. 14 orang diantaranya positif menggunakan narkoba.
Kapoles Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, 71 orang yang diamankan terdiri dari 13 orang diamankan di wilayah Grogol Petamburan, 27 orang diamankan di wilayah Kembangan, dan 31 orang diamankan di Cengkareng. Mereka berasal dari berbagai kelompok pemuda, pelajar, mahasiswa dan pemuda putus sekolah.
Dari 71 orang yang diamankan tersebut, lanjutnya, melalui satuan unit reserse narkoba Polres Metro Jakarta Barat melakukan pembinaan sekaligus cek narkoba melalui tes urine.
“Kita juga melakukan kegiatan pembinaan, mengidentifikasi sekaligus cek urine terhadap 71 orang tersebut. Hasilnya, 14 orang terindikasi mengandung narkoba atau sampel urinenya terindikasi mengandung narkoba jenis sabu dan ganja,” tuturnya.
Lebih lanjut, mereka yang positif narkoba dipastikan akan merayakan lebaran 2024 di tempat rehabilitasi.
“Iya, sudah dipastikan mereka direhabilitasi berkoordinasi dengan pihak BNN. Yang pasti kita tindaklanjuti sebagai bagian dari efek jera dan pembinaan kepada mereka yang terlibat dalam peredaran narkoba,” jelasnya.
Sebagai informasi, dalam pengembalian anak-anak sekolah yang terlibat tawuran (takjil on the road), polisi mengamankan 60 ponsel, 22 bendera, 28 motor, 13 petas, 1 lampu lalu lintas, 1 botol miras jenis ciu. Mereka yang tidak terindikasi mengomsumsi narkoba dipulangkan ke keluarganya masing-masing.