Radarjakarta.id | JAKARTA – Jaga Stok Kebutuhan lebaran, sebanyak 27.000 ton beras impor yang berasal dari Vietnam tiba di Terminal Nonpetikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Rencananya, beras impor dari Vietnam yang baru tiba di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok dan akan dikirim ke berbagai daerah di Jakarta dan Banten.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, bongkar muat beras impor tersebut membutuhkan waktu hingga 6 hari sampai rampung.
Beras impor yang baru tiba itu merupakan bagian dari penugasan impor beras 2 juta ton kepada Bulog yang diperkirakan rampung seluruhnya pada November 2023. Arief mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar stok cadangan beras pemerintah (CBP) terus ditambah dan tidak boleh kurang dari 1 juta ton.
“Bahkan, diminta terus ditingkatkan hingga 1,5 sampai 2 juta ton. Stok Bulog hari ini secured di 1,7 juta ton,” kata Arief melalui keterangan resmi, Rabu (4/10/2023).
Oleh karena itu, Arief mengeklaim bahwa stok beras nasional yang dimiliki pemerintah tersedia dan cukup. Masyarakat diminta tetap tenang menghadapi krisis harga beras seperti saat ini, sebab penurunan diyakini bakal terjadi secara bertahap seiring program yang dijalankan pemerintah.
Lebih lanjut, Arief menuturkan, mulai ada depresiasi harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pascapenggelontoran beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) sejak pertengahan September 2023. Dia pun memastikan pada pasar turunan PIBC juga telah disalurkan beras SPHP.
“Hari ini setelah memastikan stok beras SPHP Bulog terjaga di PIBC bersama Bapak Menteri BUMN, kami lengkapi dengan memastikan proses bongkar muat beras dari luar. Disini kita sedang bongkar muat sebanyak 27.000 ton asal Vietnam. Jumlah sebesar ini perlu waktu sampai 6 hari,” sebut Arief.
“Kita pastikan beras Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) akan siap setiap saat dan nantinya transfer stok ke awal 2024 akan ada 1 juta ton lebih. Arahan Bapak Presiden meminta bahwa stok CBP di Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta. Bahkan diminta terus ditingkatkan hingga 1,5 sampai 2 juta ton. Stok Bulog hari ini secured di 1,7 juta ton,” beber Arief.
Kepala NFA mengimbau masyarakat senantiasa bersikap tenang dalam menyikapi isu seputar beras. Ini karena stok beras nasional yang dimiliki pemerintah dipastikan tersedia dan cukup. | Faisal 6444*