Heboh! 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina, 4 Berstatus Tereliminasi atau Tewas 

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa sebanyak 10 Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan berpartisipasi sebagai tentara bayaran dalam perang antara Rusia dengan Ukraina. Hal ini didapatkan dari data yang dihimpun Kementerian Pertahanan Rusia yang dibagikan akun Telegram Kedutaan Rusia di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Kementerian Luar Negeri RI buka suara soal klaim Rusia yang menyebut ada 10 orang WNI, jadi tentara bayaran di Ukraina.
Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan laporan tersebut perlu untuk didalami lebih lanjut.

“Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut,” kata Iqbal dalam pesan singkat, Jumat (15/3).

“Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata Iqbal.

Sebelumnya, Data tersebut berupa tabel jumlah “tentara bayaran asing di Ukraina” yang dirilis di kanal Telegram dan akun media sosial X resmi milik Kedutaan Besar Rusia. Jumlah tersebut dibagi dalam kategori masing-masing negara dan benua.

“Kementerian Pertahanan Rusia @mod_russia terus mencatat para tentara bayaran asing yang memasuki Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah cuitan yang telah dihapus per Jumat petang (15/3).

Terdapat total 13.387 orang “tentara bayaran” yang memasuki Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari 2022, menurut data itu. Sebanyak 5.962 di antaranya disebut telah tewas.

Perlu diketahui, sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuka batalyon militer yang berisi warga negara asing dengan nama Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina (ILDU). Melalui kelompok inilah warga negara asing dapat mendaftar menjadi ‘tentara bayaran’ Ukraina.

Pihak Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menanggapi data Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut 10 warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina.
Vasyl membantah data tersebut dan sebaliknya mempertanyakan keabsahan data Kremlin.

“Apakah Anda melihat ada bukti, selain kata-kata kosong dan tuduhan propaganda Rusia?” kata Hamianin saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Hamianin juga mengatakan pemerintah Rusia merupakan pembohong andal dan juga provokator. | Faisal 6444*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60