Rdarjakarta.id | ROKAN HILIR – Perusahan Listrik Negara (PLN) Pusat di Jakarta diminta menelusuri semua kemungkinan atas penyebab gangguan listrik di wilayah Panipahan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir, Riau.
Pemadaman listrik dua kali terjadi setiap hari Momen kumandang azan Shubuh dan kumandang azan Magrib yang diwarnai padam total listrik di Panipahan. Banyak spekulasi yang kemudian bermunculan mengenai kinerja PLN .
Masyarakat Panipahan meminta PT PLN Pusat untuk menjelaskan secara transparan ke publik mengenai penyebab dari pemadaman itu.
Pemadaman listrik yang terjadi sejak pukul 05.00 WIB dan 18.25 WIB selama 5-15 menit setiap hari dan ini sudah terjadi bertahun-tahun tanpa ada kejelasan dari pihak PLN, padahal berdampak langsung terhadap aktivitas warga dan kerusakan pada baran-barang elektonik milik warga, Tak terkecuali tempat ibadah seperti masjid.
Apakah ini human error atau sabotase? Kalau equipment error, masa semua pembangkit rusak berbarengan. Kan, tidak masuk akal. Maka saya menyimpulkan bahwa ini ada dua kemungkinan, human error atau kalau tidak sabotase,” keluh warga.
Masarakat Panipahan ingin PLN Riau dan Pusat harus melakukan investigasi kemudian bila ada indikasi sabotase.
“Jangan sampai nanti masyarakat menduga-duga. Ini ada something wrong, perlu dipublikasikan ke masyarakat. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” kata tokoh masyarakat Panipahan.
Di sisi lain, Sekretaris Penghulu Panipahan, Pandapotan Butarbutar menyayangkan akibat seringnya mati lampu warganya mengalami kerugian yang terus menerus seperti barang-barang elektronik milik warga.
“kami sudah melakukan secara terbuka melalui facebook agar laporan kami didengar namun belum ada tanggapan,” kata Pandapotan Butarbutar kepada Radarjakarta.id di kantor Desa Panipahan, Sabtu (17/2/2024).
“Kami minta PLN Pusat turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini, karena mati listrik PLN saat kumandang azan magrib langsung tup (kode) mati, dan setiap hari, kenapa begitu? ” tambahnya.
“Saya sangat sayangkan statement petugas PLN disini, alasannya kurang daya namun tidak ada solusinya,” pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan, Pengurus Surau atau Mushala Al ikhlas dijalan Adil Desa Panipahan, Ali Sahab yang mengatakan kenapa setiap saat azan subuh dan magrib lampunya dimatikan.
“Tolong Bapak PLN diperhatikan, jangan mau magrib lampunya dimatikan, pas mau subuh dimatikan, padahal momen itu yang penting buat kami umat muslim yang hendak sholat,” Katanya.
“Kalau ada penerangan lain ngga masalah, ini kita ngga ada, jadilah kita setiap sholat gelap-gelapan,” tambahnya.
“Allahu akbar, Allahu Akbar, tup lampu padam” Pungkasnya.
Sementara, menunggu perkembangan, Pelanggan PLN dapat dilaporkan melalui layanan pengaduan PLN. Masyarakat bisa menghubungi call center PLN atau akun resmi contact center PLN.
menyediakan sejumlah layanan pengaduan bagi para pelanggannya. Layanan pengaduan PLN dapat diakses pelanggan selama 24 jam dan tidak dikenai biaya.
Pelanggan yang hendak mengajukan pengaduan bisa melalui sambungan telepon, aplikasi, hingga berbagai akun resmi contact center PLN di media sosial.
Call Center PLN
Kamu yang mendapati kendala listrik dapat melaporkannya ke call center PLN atau contact center PLN. Ini layanan pengaduan PLN yang bisa dihubungi:
Sambungan telepon: 123 atau (kode area) 123
Aplikasi PLN Mobile
Twitter: @pln_123
Facebook: PLN 123
Instagram: pln123_official
Email: pln123@pln.co.id.
| Santi Sinaga*