Radarjakarta.id | JAKARTA – Untuk memenangkan pasangan calon (paslon) presiden nomor urut 01, calon Presiden Anies Baswedan dan calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar pada pilpres 2024 relawan AMIN (Anies Muhaimin-red) yang tergabung dalam OTS JUBEDIL (Obyektif, Sistematis, Toleran, Jujur Benar dan Adil) siap berjuang meski harus melawan kekuatan besar sekali pun.
Oleh karenanya disebuah tempat komunitas di kawasan Jalan Bangka IX, Mampang, Jakarta Selatan, Minggu, (4/2/2024) relawan Ots Jubedil mengggelar pertemuan membahas strategi pemenangan peraihan suara paslon AMIN sekaligus diskusi untuk berpartisipasi dalam kampanye akbar pasangan capres AMIN di Stadion Jakarta International Stadium (JIS) pada 10 Februari 2024 mendatang.
Ketua Umum Relawan OTS JUBEDIL, Denny Cilah mengatakan saat ini hanya Anies Rasyid Baswedan yang paling relevan dan masuk di akal manusia untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, dalam sepanjang sejarah republik ini dari semua presiden yang ada, belum pernah ada satu pun yang berani mengambil sikap tegas tentang sila ke-5 dari Pancasila.
“Anies Baswedan berani mengambil sikap tegas untuk mengambil Sila ke-5 ini. Karena sebetulnya inilah yang belum pernah ada sejak ada republik ini. Nah tinggal bagaimana relawan ini mengawalnya. Begitu pun orang berpartai, begitu pun orang tidak berpartai. Kesadaran itu memang perlu dibangkitkan bahwa kita sebagai pemilik negeri ini, bukan negara yang memiliki kita. Selama ini filosofi kita terbalik,” paparnya dilokasi.
Denny Cilah bertutur, dalam pilpres 2024 ini Anies menghadapi Kontestasi yang berat sehingga diperlukan kekompakan dan tekad melakukan perlawanan untuk memenangkan Capres Anies Baswedan.
“Kita berharap Anies Baswedan bisa menang walau pun kita menghadapi sebuah kenyataan. Ini seperti David melawan Goliath 8 lawan 1. Tapi yang 8 tinggal 7. Kekuatan mereka masih 7, yaitu mereka punya gabungan partai-partai, ada militer, polisi, kades-kades, pejabat pejabat gubernur, relawan-relawan. Intinya, kekuatan besar harus kita kalahkan. Kalau bisa ada saudara kita di daerah-daerah dan dimana pun kita himbau mereka untuk memilih 01. Sampaikan bahwa inilah kesempatan kita untuk merubah keadaan sesuai dengan jargon-jargon yang dibawa tentang perubahan. Kita memang harus berubah dan tak bisa stagnan. Karena ini titik jihad kita untuk memenangkan,” imbuhnya.
Sekali lagi, Denny Cilah mengatakan, sepanjang tidak ada pemimpin yang berani mengambil sikap tegas tentang Sila ke-5, maka tidak akan pernah yang namanya keadilan sosial bagi rakyat berdaulat itu bisa tercapai.
“Sebetulnya yang diambil Anies secara akademiknya pisau analisisnya hanya dua tapi itu digunakan diberbagai sektor. Dua yang digunakan Anies hanya 2, rasio dan justice,” pungkas Denny Cilah. | Herbowo