Radarjakarta.id | JOMBANG.- Sempat diguyuri hujan , ribuan jamaah yang berasal dari berbagai dusun dan desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Sidoarjo, Kediri, Nganjuk dan Gresik, memadati lapangan Desa Dukuh Mojo, Mojoagung, Jombang, untuk mengikuti sholawat kebangsaan bersama Abah Ali Mafia Sholawat, alias KH Muhammad Nur Shodiqin atau lebih dikenal sebagai Gus Aki Gondrong Senin (29/1)
Kegiatan yang juga diberi nama menjemput ganjaran ini sekaligus mendoakan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfudz MD rapat memenangi Pilpres dalam Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Warga hadir 2 jam sebelum Sholawat Kebangsaan dimulai pada pukul 21.00 WIB. Padahal, saat itu cuaca di lokasi Sholawat Kebangsaan sedang hujan.
Terpancar harapan dan doa dari ribuan masyarakat untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Jamaah yang didominasi kaum muda datang ke acara menggunakan sepeda motor yang jumlahnya ratusan, truk dan mobil bak terbuka.
Mereka sangat antusias untuk mengikuti Sholawat Kebangsaan ini. Apalagi, sebelumnya diisi dengan musik yang dilantunkan oleh Hadroh Semut Ireng.
Setelah itu, mereka melantunkan Sholawat pada baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebelum memulai selawat, Gus Ali Gondrong dan seluruh jemaah terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri dan sejumlah lagu kebangsaan lainnya. Dalam ceramahnya Gus Ali mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyambut tahun politik 2024 mendatang. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak berpecah belah meskipun memiliki perbedaan pilihan calon pemimpin Indonesia kelak.
“Efek dari sholawat akan membawa pemilu berjalan dengan sejuk dan kondusif dengan sholawat-sholawat yang digaungkan,” katanya
Menurutnya, berbeda pandangan politik itu suatu hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan pandangan politik itu sampai memecah belah persatuan. Sebaliknya, perbedaan politik dijadikan landasan untuk semakin mempererat persaudaraan.
“Kita berharap bahwa pemilu berjalan dengan sejuk dan kondusif,meski berbeda-beda konsepnya tetap bhineka tunggal eka untuk satu tujuan untuk Indonesia lebih baik,” lanjutnya.
Dirinya juga mengingatkan, semua adalah saudara sebangsa dan setanah air yang memiliki kewajiban moral untuk menjaga warisan luhur. Baik kebersamaan, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
“Saya berharap, kontestasi Pemilu 2024 bisa menjadi momentum untuk menentukan pemimpin bangsa Indonesia yang jujur dan amanah sesuai harapan rakyat Indonesia,” imbuhnya. | Eka*