Beauty Influencer Nadya Naufel, Pico Laser di Klinik Dr.Shacha

banner 468x60

Jadi untuk menyesuaikan per pasien masing-masing, nanti kita ada filternya masing – masing dan ada beda energi. Sehingga setiap pasien harus konsul pribadi terlebih dahulu, supaya nanti disesuaikan kebutuhan kulitnya apa.

Selanjutnya untuk tindakan yang kedua, dari Nadya Naufel adalah dengan Botox.Jadi untuk menyesuaikan per pasien masing-masing, nanti kita ada filternya masing – masing dan ada beda energi. Sehingga setiap pasien harus konsul pribadi terlebih dahulu, supaya nanti disesuaikan kebutuhan kulitnya apa.

Selanjutnya untuk tindakan yang kedua, dari Nadya Naufel adalah dengan Botox.

Hari ini tujuan botox-nya itu yang pertama yakni untuk dynamic wrinkle.

“Jadi kalau misalnya ada kerutan-kerutan yang kelihatan pada saat wajahnya berekspresi, atau kayak Kak Nadya kebetulan concern-nya untuk brow lift, supaya dia alisnya naik dan nggak droopy, itu juga bisa dibantu dengan Botox,” jelas Dr.Eliza Putri lebih jauh.

Sama, yang satu lagi kalau misalnya ada otot-otot yang ukurannya besar, seperti misalnya otot-otot pada wajah kita ini kan lumayan besar ya, jadi itu bisa dibantu juga dengan tindakan Botox, tambah dokter Eliza.

“Jadi tergantung kebutuhannya, bisa dikonsultasikan dulu dengan Dr.Shacha Aesthetic and Slimming Center,” jelas Dr.Eliza Putri.

Perlu diketahui, kalau untuk permintaan dari pasien kadang-kadang ada yang kayak, dok, aku mau cobain Botox. Atau dok, aku mau cobain Pico. Kita (Dr.Shacha Aesthetic and Slimming Center, red) akan evaluasi lagi untuk kebutuhannya.

Kalau misalnya memang tidak sesuai dengan kondisinya kita akan coba anjurkan untuk pilihan treatment yang lain. Tapi kalau misalnya memang cocok, kita bisa sesuaikan. Maka jadi balik lagi, sebenarnya kebutuhan pasien per pasien itu beda-beda. Makanya kenapa harus konsul dan datang langsung.

Terkait, mulai konsultasi pertama sampai nanti tindakan itu bisa berapa kali atau sekali datang saja, papar Dr.Eliza Putri, untuk tahu tindakannya apa, kembali lagi pada kondisi pasien.

Seperti misalnya tindakan Botox ini, bisa di satu kali kedatangan. Jadi dari konsultasi sampai tindakan bisa langsung. Tapi kalau misalnya ternyata dok, saya merasa Botox-nya kurang deh, atau sepertinya, dok saya mau retouch deh. Atau dok ini ototku kayaknya masih besar ukurannya.

Nah untuk retouch kayak akan perlu visitasi yang kedua kalinya. Tapi kalau misalnya dengan satu kali visit udah selesai, udah gak butuh retouch, ya udah. Tidak mengapa juga. Paling untuk next visit adalah kita lihat skin conditionnya saja.

Tetapi kalau terdapat hyperpigmentasi -nya tersebut, maka tidak bisa satu kali visit. Jadi memang akan perlu beberapa kali visit. Atau untuk beberapa serial treatment.
Karena masing-masing treatment punya kekuatan dan kekurangannya sendiri.

Untuk Botox Allergan, dia lebih long lasting. Bisa 6 sampai 12 bulan. Atau kadang kalau misalnya ada yang, misalnya ada treatment rutin Pico Laser. Atau tindakan dengan energi misalnya. IPL atau laser lainnya selain Pico Laser. Itu juga Botoxnya bisa lebih cepat wear off.

“Jadi bukan karena Botoxnya, mungkin sekarang yang lagi banyak dibahas, Botoxnya Resisten. Jadi nggak terlalu nge-effect. Tapi sebenarnya itu bukan resisten. Tapi lebih cepat wear off saja. Jadi melakukan tembak laser. Betul. Nah kalau misalnya memang dirasa sudah habis atau dirasa sudah wrinklenya, sudah kembali. Itu sudah bisa untuk tindakan lagi kok,” ujar Dr.Eliza Putri.Tapi saran Dr.Shacha Aesthetic and Slimming Center, kalau untuk Botox paling cepat 4 bulan sekali, maksimalnya. Tapi kalau misalnya merasa lebih cepet, paling nanti kita evaluasi. Apakah kita bisa melakukan tindakan yang lain, saran Dr.Eliza lagi.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60