Radarjakarta.id | JAKARTA – Rencana Penyebaran nyamuk pembawa bakteri Wolbachia sebagai program pengentasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menunggu kesepakatan Wali Kota Jakarta Barat dan Kementerian Kesehatan.
Kepala Sudinkes Jakbar Erizon Safari mengatakan program pengentasan DBD menggunakan nyamuk pembawa bakteri wolbachia tersebut sedang menunggu kesepakatan (MoU) antara Wali Kota Jakbar dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)..
“Kita lagi finalisasi draf MoU antara bapak Wali Kota dengan Kementerian Kesehatan. Insya Allah bisa segera dituntaskan dan awal Desember seluruh rencana bisa dirilis,” ucap Erizon saat ditemui wartawan di Kantor Wali Kota Jakbar, Kamis (2/11/2023).
Pemkot Jakarta Barat masih melakukan finalisasi draf Memorandum of Understanding antara Wali Kota Jakarta Barat dengan Kementerian Kesehatan. Saat ini, dinas telah melakukan sosialisasi untuk menyamakan persepsi perihal wolbachia kepada camat, lurah, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain.
“Hari ini kami undang lintas sektor, pemangku wilayah, camat lurah, terus tim SKPD. Karena pada intinya nanti kita akan meletakkan ember-ember yang berisi telurnya nyamuk mengandung wolbachia ini di sekolahan, perkantoran, perumahan, dan lain-lain,” kata Erizon.
Ia mengatakan, bahwa kasus DBD di Jakarta Barat selama Januari sampai Agustus 2023 mengalami naik-turun, tetapi cenderung menurun. “Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” Tambahnya.
Untuk mewujudkan program pengentasan DBD ini, ujarnya, dibutuhkan dukungan dari pemangku wilayah serta SKPD yang berkaitan.
Erizon mengungkapkan, penanganan DBD dengan nyamuk wolbachia ini terbukti efektif sebesar 87 persen ketika diuji coba di Sleman, Bantul, dan Yogyakarta. Selain di Kembangan, Jakarta Barat, Kementerian Kesehatan akan meluncurkan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ini di empat kota lain. | Eka*