RadarJakarta.id | MEDAN –
Pemuda yang bekerja sebagai pengatur jalan atau sering disebut sebagai Pak Ogah yang diduga dianiaya hingga patah tulang oleh oknum polisi Sabhara saat ini tengah mendapat perawat di rumah sakit. Bidang Propam Polda Sumut turun langsung untuk menyelidiki kasus dugaan penganiayaan itu.
Dari informasi yang diperoleh bahwa korban saat ini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan. Sementara itu, sehari setelah kejadian itu Bidang Propam Polda Sumut langsung melakukan olah Tempat Kejadian Pertama (TKP) pada Minggu (22/10/2023).
Pada saat olah TKP itu, beberapa petugas menanyakan beberapa saksi mata dan mengecek CCTV yang ada merekam peristiwa kejadian.
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan bahwa saat ini kasus dugaan penganiayaan itu dalam penyelidikan.
“Dalam penyelidikan Propam,” katanya, Senin (23/10/2023).
Sebelumnya, Firdaus yang merupakan warga Jalan Pintu Air, Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota diduga dianiaya petugas polisi Shabara lantaran menjadi Pak Ogah di putaran jalan di depan RS Estomih
“Kami ada tiga orang, tapi aku yang dikejar, terus ketangkap dan dibawa ke dalam mobil truk oleh sabhara itu,” katanya sambil merasakan sakit atas luka yang diterimanya.
Saat di dalam mobil, kata Firdaus, petugas polisi itu langsung melakukan pemukulan terhadap dirinya.
“Aku dipukuli ditendangi, udah bilang ampun tetap dipukuli. Sampai Amplas baru dituruni, ada belasan orang di dalamnya,” ucapnya.
|Al Pane*