RadarJakarta.id | Jakarta – “Aku Rindu”, film yang mengisahkan tentang pengabdian sosial, cinta yang tulus, dan kesetiaan kepada Ibu Pertiwi mulai tayang serentak di bioskop hari ini, Kamis (19/10/2023).
Film yang diproduksi oleh Eng Ink Eng Pictures ini menghadirkan nilai-nilai luhur tentang keberanian dan perjuangan seorang wanita yang terpanggil untuk membuat perbedaan dalam dunia.
Di balik film ini, ada dua wanita luar biasa yang telah menghidupkan cerita pada film Aku Rindu. Key Mangunsong, sutradara sekaligus penulis skenario, dan Angela Andreyanti, seorang Direktur Fotografi yang visioner telah mengarahkan film ini ke dalam pengalaman sinematik yang mendalam.
Kisah “Aku Rindu” dihiasi oleh kata-kata cemerlang yang dituangkan dalam skenario oleh Key Mangunsong dan Salim Tariq. Semua ini menjadi mungkin berkat tim produser yang terampil, termasuk Janner Clay Siahaan, Achmad Rofiq, Rama Hoegeng, dan Kevin Kit, yang secara kolaboratif mewujudkan visi film ini.
Dalam peran utama, Samuel Rizal akan membawa karakter Banyu ke dalam kehidupan, beradu akting dengan Verlita Evelyn yang memerankan Leilani. Mereka ditemani oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Krisjiana Baharudin sebagai Noel, Natasha Siahaan sebagai dr Wilda, Tutie Kirana sebagai Eyang, Ricky W Miraza, dan berbagai pemain pendukung lainnya yang memperkaya cerita ini.
Salah satu pemeran utama dalam film Aku Rindu, Verlita Evelyn mengaku bahagia bisa bergabung dengan film ini. Menurutnya, ada pesan yang cukup menyentuh dan juga bisa dipetik oleh para penonton film Aku Rindu nantinya.
“Dikasih sinopsisnya, saya baca ceritanya, saya ketemu dengan tokoh dan keluarga aslinya, kok ada yang terconnect. Maksudnya, kayak terpanggil, pengen ambil peran ini karena buat saya message film ini edukasinya ada, sosialnya ada, lalu ada kesempatan main sama anak2 asli NTT, anak-anak orang Kupang,” kata Verlita kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Film Aku Rindu mengeksplorasi perjalanan Leilani, seorang wanita yang merasa terpanggil untuk membangun sekolah dan mengajar di sebuah desa terpencil di Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Daerah di mana Banyu, sang suami, ditempatkan untuk bertugas. Film ini membawa pesan tentang semangat dan tekad yang kuat untuk mengejar mimpi besar, seperti yang ingin disampaikan oleh sang sutradara Key Mangunsong.
Latar belakang kehidupan dan keindahan alam Larantuka, Nusa Tenggara Timur, menghadirkan suasana yang begitu indah di layar. Film Aku Rindu diharapkan mampu memotret gambaran seorang wanita yang tulus dalam pengabdiannya, menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, dan mengingatkan kita akan kekayaan alam yang masih terpendam di Indonesia.
ilham (J)*