Radarjakarta.id | JAKARTA – Anak perwira menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) yang ditemukan tewas terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur diduga masih hidup saat terbakar.
“Korban terbakar masih hidup,” ucap Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigadir Jenderal Polisi Hariyanto, Kamis (28/9/2023).
Kendati demikian, apakah korban dibakar atau membakar, Hariyanto mengaku tidak tahu. Ia menyerahkan hal tersebut ke penyidik yang menanganinya.
“Dibakar atau membakar diri, nanti penyidik yang menyidik,” kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, hasil autopsi menunjukkan terdapat beberapa luka pada dada anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16), yang ditemukan tewas dengan kondisi terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Luka pada dada diduga akibat senjata tajam (sajam). Hal itu diungkap Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Polisi Hariyanto. Kata dia, proses autopsi dilakukan sejak kemarin. Diperkirakan CHR sempat mengalami pendarahan yang luar biasa.
“Ada luka di dada, luka seperti sayatan atau bacokan ya. (Mengakibatkan) ya, jadi dia ada pendarahan di rongga perutnya. Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati,” kata dia kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).
Luka itu diduga didapat sebelum tubuhnya terbakar. Adapun dia menderita luka bakar 91 persen. Dari hasil autopsi, luka bakar yang diderita mencapai grade dua hingga tiga. Artinya telah masuk luka bakar parah lantaran bisa merusak jaringan secara lebih dalam dengan ciri-ciri tubuh berwarna hitam pekat.
Untuk diketahui, jasad pemuda atau anak baru gede (ABG) ditemukan terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu malam, 24 September 2023.
Kabar penemuan mayat di sana dibenarkan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama Adrian P Damanik.
Adapun pemuda itu diduga anak dari salah satu perwira menengah (pamen) TNI AU. | Eka*